NOVA.id - Sebelum dimakakan, jenazah Ani Yudhoyono sempat ditutup kain batik berwarna hitam.
Dan siapa sangka, kain batik tersebut ternyata sama seperti yang dikenakan Annisa Pohan, Aliya Rajasa, dan Almira saat pemakaman Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater
Hingga sempat membuat banyak pihak lega, ternyata donor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono batal dilakukan.
Hal ini lantara kondisi kesehatan Ani Yudhoyono yang kala itu belum memungkinkan untuk mendapat donor sumsum tulang belakang.
Dan inilah 3 berita terpopuler NOVA.id yang tayang Senin, (03/06).
Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman
1. Tak Hanya Jadi Penutup Jenazah, Kain Batik yang Disiapkan Ani Yudhoyono untuk Lebaran Juga Dipakai Menantu dan Cucu Saat Pemakaman
Banyak kisah haru yang terjadi saat Ani Yudhoyono menutup matanya untuk selamanya.
Salah satunya cerita kain batik yang menjadi penutup jenazah Ibu Ani.
Kain batik tersebut ternyata merupakan kain yang akan dijadikan baju seragam di hari Lebaran keluarga SBY.
"Bahkan untuk lebaran tahun ini Memo sudah pesankan jauh hari sblm beliau sakit dan kain batiknya baru saja jadi dan akan segeta kami jahit untuk nanti berlebaran di Singapore," jelas Annisa Pohan.
Belum sempat kain dijahit menjadi baju, namun Tuhan berkehendak lain.
Hal ini juga disampaikan oleh Rosiana Silalahi, Pimpinan Redaksi KompasTV saat dirinya berada di Singapura untuk mengucapkan belasungkawa pada Sabtu (06/01).
"Yang juga mengharukan, di kamar rumah sakit di mana di situ tak hanya ada keluarga tetapi juga ada Luhut Binsar Panjaitan, juga ada Sri Mulyani yang memberikan penghormatan terakhir sebelum dibawa ke ruang jenazah di situ jenazah Bu Ani tampak diselimuti dengan kain batik.
"Saya mendengar bahwa kain batik itu sesungguhnya adalah kain batik yang disiapkan Bu Ani untuk dipakai di hari raya Idul Fitri nanti.
"Dan kini kain batik itu memang dipakai Bu Ani di saat terakhirnya," ujar Rosiana Silalahi dalam tayangan KompasTV, Sabtu (06/01).
Selain menjadi penutup jenazah, kain batik yang dipersiapkan Ani Yudhoyono juga dipakai oleh kedua menantu dan cucunya saat pemakaman.
Penuh haru dan isak tangis, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa mengenakan kain batik tersebut yang dipadukan dengan kebaya putih dan kerudung putih saat mengantarkan sang ibu mertua ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
2. Sepulang Pemakaman Ani Yudhoyono, SBY Tak Berhenti Menangis: Sedih Sekali Rasanya!
Kesedihan serta duka yang begitu mendalam masih sangat terasa setelah SBY pulang dari pemakaman Ani Yudhoyono kemarin, Minggu (02/06).
SBY bahkan terlihat masih menangis mengingat jika tahun ini, ia akan merayakan Lebaran sendiri tanpa Ani Yudhoyono.
Pernyataan ini pun diunggah oleh pemilik akun twitter bernama @JansenSitindaon, yang memperlihatkan kondisi SBY di rumahnya di Cikeas.
Dalam foto tersebut, terlihat SBY sedang duduk di depan rak buku dan di samping foto-foto Ani Yudhoyono.
Ia memakai baju begitu kasual yakni sweater berwarna hitam dan jeans.
Tadi malam di Cikeas. Pak SBY masih sangat sedih dan beberapa kali masih menangis. Kami menemani dan menghibur beliau sampai hampir pukul 12 malam. Kemudian bapak istirahat. Kata beliau semalam "ini lebaran pertama saya tanpa Ibu Ani, sedih sekali rasanya".Tetap kuat bapak.???????? pic.twitter.com/SeOQ37eEmf
— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) June 3, 2019
“Tadi malam di Cikeas. Pak SBY masih sangat sedih dan beberapa kali masih menangis. Kami menemani dan menghibur beliau sampai hampir pukul 12 malam. Kemudian bapak istirahat. Kata beliau semalam "ini lebaran pertama saya tanpa Ibu Ani, sedih sekali rasanya". Tetap kuat bapak,“ tulis Jansen.
Baca Juga: Sepulang Pemakaman Ani Yudhoyono, SBY Tak Berhenti Menangis: Sedih Sekali Rasanya!
3. Adiknya Belum Sempat Donorkan Sumsum Tulang Belakangnya, Ani Yudhoyono Sudah Berpulang
Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono dikabarkan akan mendapatkan donor sumsum tulang belakang dari adiknya, Pramono Edhie Wibowo.
Namun donor belum sempat dilakukan karena kondisi Ani Yudhoyono yang tidak memungkinkan.
Hal ini disampaikan oleh dokter kepresidenan Mayjen TNI Terawan Agus Putranto dikutip dari GridHot.ID pada Sabtu, (01/06).
"Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri," ujar Terawan.
"Kalau perencanaannya sesuai tentu bisa diberikan donornya. Namun berjalannya penyakit tidak mungkin diberikan donor," lanjutnya.
"Tim di sini sudah berjuang dengan keras," kata Terawan.
"Apa yang dilakukan sudah maksimal. Harapannya semua bisa membuat baik. Namun Tuhan memberi rencana lain. Dan ini memberi kesedihan bagi kita semua," imbuhnya. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR