Laki-Laki Juga Bisa Susah Move On
Ada juga perbedaan dalam lamanya laki-laki berduka dibanding perempuan, dan lamanya mereka butuh waktu untuk move on.
“Dulu kita mengira laki-laki sembuh dari kedukaan dengan cepat, sedangkan perempuan baru bisa melewatinya setelah waktu yang cukup lama,” kata George A. Bonanno, seorang profesor psikologi klinis di Universitas Columbia, New York.
Kata Dr. Bonnanno, bagi laki-laki yang seringkali mencari penyelesaian “secepat kilat”, mengarungi gelombang-gelombang kesedihan karena kehilangan tapi di saat yang sama juga berharap akan masa depan yang lebih baik, jadi hal yang membuat mereka frustrasi.
Baca Juga: Dylan Sahara Meninggal Dunia, Sifat Asli Sang Istri Ini Buat Ifan Seventeen Susah Move On
Perempuan Bicara, Laki-Laki Berbuat
Sherry Schachter, direktur pelayanan kedukaan di Rumah Sakit Calvary di Bronx sekaligus ahli kedukaan selama 25 tahun, menambahkan penjelasan.
“Kalau perempuan berduka secara alamiah dengan terbuka menyatakan perasaannya; laki-laki adalah penduka yang ‘instrumental’.
“Mereka tidak nyaman membicarakan perasaannya, dan mereka memilih untuk melakukan sesuatu untuk mengatasi kepedihan hatinya.”
Baca Juga: Tak Pernah Bicarakan Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Pendam Sendiri Kesedihannya
Seperti Sam Feldman tadi, yang akhirnya memulai sebuah kelompok kedukaan yang anggotanya bertemu tiap dua minggu sekali.
Dalam salah satu pertemuan, seorang pensiunan nelayan berusia 85 tahun mulai bicara tentang perasaannya ditinggal istri dari 54 tahun pernikahan dengan suara yang pelan dan wajah tertunduk.
View this post on Instagram
Source | : | The New York Times |
Penulis | : | Indira D. Saraswaty |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR