Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.
Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.
Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.
Baca Juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Gelar Halal Bihalal, Beri Ratusan Doorprize Senilai Puluhan Juta Rupiah
Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.
Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.
Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".
Hendrik meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca Juga: Kompas Gramedia Rangkul Milenial Berpotensi Lewat KG Influencer
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.
Salah satu penyebab gagal ginjal dari Hendrik adalah pola makan.
Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.
Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Dulu Laris Manis, Sekarang Artis Tanah Air Ini Jualan Martabak karena Sepi Job
KOMENTAR