4. Kekeringan vagina
Berhubungan seks ketika vagina kering juga akan menimbulkan pembengkakan dan merah.
Masalahnya mungkin akibat pemanasan yang tidak cukup, tetapi kadar estrogen yang rendah karena menopause, perimenopause, laktasi , atau kontrol kelahiran juga dapat menyebabkan kekeringan atau atrofi vagina.
Atrofi vagina atau kering pada Miss V kondisi di mana terjadinya penipisan, pengerinagn, dan radang dinding vagina, kata Dr. Alyssa.
Untuk mengatasinya, bawalah pelumas tambahan saat bercinta dengan suami.
Ini bermanfaat untuk tingkatkan kelembapan dan mengurangi gesekan yang menyebabkan pembengkakan.
Jika itu tidak membantu, sebaiknya kunjungi dokter.
Baca Juga: Rejuve Hadirkan 5 Varian Classic Line Baru yang Bawa Sensasi Musim Panas
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penyakit IMS tertentu, menurut Dr. Alyssa menyebabkan peradangan jaringan - seperti klamidia dan trikomoniasis-yang membuat vagina membengkak.
Sementara kondisi klamidia seringkali tidak menyebabkan gejala, namun trikomoniasis adalah penyebab umum dari vulva yang memerah dan membengkak di mana bisa membuat peredaran darah setelah berhubungan intim jadi iritasi dan bau, menurut menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG).
Akan muncul pula lendir keabu-abuan atau hijau yang berbau amis.
Jika kita melihat gejala pembengkakan dan muncul cairan yang berbau setelah hubungan intim, segeralah kunjungi dokter ahlinya.
Baca Juga: Aromanya Tajam Menggugah Selera, Ini Tips Mengolah Ikan Asin!
Yuk mulai perhatikan kondisi tubuh setelah bercinta, Sahabat NOVA! (*)
KOMENTAR