Pentingnya Koneksi
Selain unjuk kebolehan, jangan lupa, kita juga harus merinci apa saja tugas dan pekerjaan kita di perusahaan lama sedetail mungkin agar recruiter bisa memahami yang kita kerjakan.
“Soalnya setiap company punya title yang berbeda ya, misalnya namanya sama-sama consultant tapi ternyata, oh yang satu consultant kerjaanya seperti sales yang satu lagi seperti misalnya HR, itu kan berbeda,” jelas Dewa.
Jangan sampai kita membawa kesan buruk dari perusahaan terdahulu karena akan memengaruhi LinkedIn kita, sebab di LinkedIn ada yang namanya endorse dan koneksi yang terus terhubung.
Baca Juga: Ingin Karier Lebih Cemerlang? Selesaikan Dulu Konflik dengan Pasangan
“Biasanya endorse ini qualified, yang memberikan misalnya atasannya atau orang yang pernah bekerja dalam satu tim. Jadi kan biasanya di skill itu sendiri ada endorse-nya, kalau misalkan pernah lihat LinkedIn seseorang misalnya 5 orang merekomendasikan untuk skill public speaking atau skill lain itu sih cukup ngaruh buat recruiter.”
Meski kesannya untuk orang-orang profesional dan berpengalaman, ternyata lulusan baru juga bisa, lo, mendapatkan pekerjaan melalui LinkedIn.
“Tinggal lihat pengalamannya lagi, misalnya kayak tadi skill-nya dia bisa apa aja sih, LinkedIn untuk fresh graduate ada fitur dia aktif di organisasi apa, itu bisa menunjukkan, dan salah satu fitur dia di LinkedIn itu bisa jadi pengganti CV,” tutur pria berusia 23 tahun ini.
Baca Juga: Jalani Solo Karir, Sammy Simorangkir: Tanpa Band Kerispatih, Sammy pun Tidak Ada
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR