Butuh lebih dari sekadar mengatakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak terkait seks.
Selain itu, lanjutnya, butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa optimal menanamkan pemahaman seks yang sehat, benar, dan lurus pada anak.
“Pendidikan seks tidak bisa diberikan hanya lewat satu kali pelatihan atau pembicaraan saja. Melainkan harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan agar bisa tertanam dengan baik ke dalam diri anak,” lanjutnya.
Namun, kelemahan orang tua sekarang cenderung gampang mengalihkan tanggung jawab besar ini kepada pihak lain.
“Mungkin karena mereka kurang percaya diri melakukannya sendiri. Padahal orang tua seharusnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab, bukan orang lain,” ujarnya.
Karena itu, tegas Hana, jika orang tua belum merasa mampu melakukannya, belajarlah.
Tingkatkan kemampuan diri, jangan menyerah begitu saja, dan buru-buru mengalihkan tanggung jawab ini pada pihak lain.
Baca Juga: Kehidupan Modern Membuat Perempuan Ogah Bercinta? Ini Penjelasannya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR