Keduanya kini berusia 18 tahun dan hidup di benua yang berbeda. Tak cuma tinggal di benua yang berbeda, keduanya pun menghadapi tantangan dan pengalaman yang berbeda untuk akses pendidikan mereka.
Melalui film ini Ucu ingin mengajak kita untuk melihat bahwa para penyandang disabilitas ini ada di sekitar kita yang membutuhkan bantuan kita, sebagai orang yang lebih sempurna.
Baca Juga: Anak dari Istri Muda Kiwil Sakit, Istri Pertama Justru Ungkap Tak Pernah Lupakan 3 Hal Ini
Juga, sekolah-sekolah yang menerima para penyandang disabilitas ini untuk memberikan fasilitas yang lebih memadai sehingga mereka dapat mengikuti proses belajar-mengajar layaknya murid lain yang lebih sempurna.
Di sisi lain, dari film ini pun diperlihatkan bahwa dengan keterbatasan tertentu, mereka tetap bisa beraktivitas layaknya orang lain yang lebih sempurna, bahkan mencapai apa yang dicita-citakan.
"Kegelapan itu cuma urusan fisik dan itu nggak menghalangi kita untuk berbuat apa saja selayaknya orang lainnya," pungkas Ucu. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR