Dibangun di lahan seluas 2.000 meter, awalnya Rinjani Garden hanya menyediakan lahan untuk kemah para pendaki.
“Awalnya cuma lahan camping jadi tamu bawa tenda sendiri, dulu tahun 2013 satu orang Rp50 ribu, sekarang mulai dari Rp200 ribu.
Terus berkembang sampai 2016 saya bikin 7 kamar. 6 kamar dengan kapasitan masing-masing 2 tamu dan 1 dorm dengan kapasitas 8 orang. Sekitar Rp490 ribu untuk kamar isi 2 orang, untuk dorm Rp1 juta untuk 8 orang. Ada juga lahan untuk kemah,” pungkas Laely.
Seperti bisnis pada umumnya, usaha Laely inipun tak selalu berjalan mulus.
Sejak Juli 2018 hingga Juni 2019, Laely harus rela tak mendapat pemasukan apapun karena jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup usai gempa.
Untungnya, gempa yang mengguncang Lombok 2018 lalu tak membuat penginapannya rusak parah.
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR