Sehingga ia memilih memembuka penginapannya untuk para relawan yang membantu masyarakat setelah gempa Lombok 2018 lalu.
“Dulu setelah gempa kita benar-benar berhenti. Gak ada yang berani naik ke sini. Saya akhirnya kasih volunteer menginap di sini gratis sekitar 2 sampai 3 bulan. Kalau pas ada kadang kami juga masakin, kalau gak ada ya kami cuma kasih mereka tempat menginap,” kenang Laely.
Memiliki Rinjani Garden, tentu sasaran Laely adalah para pendaki Gunung Rinjani yang datang dari berbagai negara.
Sadar betul jika sasarannya adalah turis dari dalam maupun luar negeri, Laely pun memanfaatkan teknologi untuk memasarkan bisnisnya.
Selain melalui travel agent, Laely juga memanfaatkan fitur Google My Business atau Google Bisnisku untuk membantu para pengunjung Rinjani menemukan penginapan miliknya.
Ia bahkan mengikuti kelas Gapura Digital dan Womenwill yang digelar oleh Google setiap Minggunya demi bisa memaksimalkan teknologi untuk memasarkan bisnisnya.
Dengan melek teknoloki itulah, Laely sukses memasarkan penginapannya hingga dikenal para turis dari Jerman, Perancis, Singapura, Malaysia, dan Australia. (*)
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR