NOVA.id – Pasokan ASI yang mencukup kebutuhan si kecil merupakan hal utama yang tak boleh dilupakan bagi ibu menyusui.
Namun bila kita harus kembali ke kantor dan meninggalkan buah hati di rumah, apa yang harus kita lakukan?
Tentu Sahabat NOVA perlu mempertimbangkan persediaan ASI di rumah dan ya, memang hal ini bukan hal yang mudah terutama bagi yang baru pertama kali memiliki bayi.
Baca Juga: Anak Mengisap Jempol Malah Bisa Kurangi Infeksi Alergi? Ini Penjelasannya
Oleh karena itu, Sahabat NOVA memang harus selalu memenuhi persediaan ASI bagi si kecil untuk menunjang kebutuhan nutrisinya.
Dengan begitu, ketika bayi berada di rumah dengan ASI yang cukup, Sahabat NOVA juga bisa mengerjakan pekerjaan dengan nyaman dan tidak khawatir tentang kebutuhan si kecil di rumah.
Menjawab kebingungan persediaan ASI bagi working moms, Asifit bersama Nakita.id menggelar event parent session #MenjagaKasihIbu dengan tema “Ibu Bekerja vs Persediaan ASI Era Milenial”.
Baca Juga: Gadget vs Buku: Mana Metode Membaca yang Sebaiknya Dipilih untuk Anak?
Digelar pada Minggu (13/10), di Ballroom Kampi Hotel Surabaya, Jawa Timur, acara ini sebagai wadah berbagi dan edukasi yang tepat bagi ibu di era milenial yang harus bekerja tetapi persediaan ASI di rumah tetap terpenuhi.
Dipandu oleh Glory Oyong selaku Brand Ambassador Nakita.id, acara berlangsung meriah dan juga hangat.
Event ini diisi oleh para pembicara di antaranya, Dokter Konselor Laktasi, dr. Ameetha Drupadi CIMI, Brand Ambassador Asifit, Zee Zee Shahab, dan mompreneur sekaligus influencer, Cella Vanessa.
Baca Juga: Punya Bayi, Tasya Kamila Bagikan Tips Jadi Ibu Baru yang Bisa Ditiru
Dalam acara ini peserta berbagi cerita dan konsultasi terkait persediaan ASI bersama Dokter Konselor Laktasi, dr. Ameetha Drupadi CIMI.
Tak hanya bersama ahli laktasi, peserta juga beruntung karena bisa berbagi bersama brand ambassador Asifit sekaligus selebritis Tanah Air, Zee Zee Shahab.
Juga hadir Shandy Bayutresna, selaku Brand Manager CHP Kimia Farma yang akan menjelaskan pentingnya Asifit untuk membantu para ibu menyusui memiliki produksi ASI yang maksimal meski sibuk bekerja.
Baca Juga: Cukup 5 Cara Saja Jadi Ibu Rumah Tangga yang Sukses dan Bahagia
Selain dari pembicara yang ahli di bidangnya, peserta juga membagikan pengalaman dan diskusi dengan mompreneur sekaligus influencer, Cella Vanessa dalam parent session #MenjagaKasihIbu.
Acara ini dihadiri oleh 198 peserta, yang terdiri dari berbagai komunitas, di antaranya Komunitas Ibu Profesional, Komunitas Sahabat NOVAharing, Komunitas Supermom, Komunitas Instababy, dan para ibu pejuang ASI di Surabaya.
Sebagai pembicara di Parent Session, dr. Ameetha Drupadi CIMI menjawab berbagai jawaban kuis yang pertanyaannya sudah diberikan sebelumnya.
Baca Juga: Biarkan Buah Hati Berkembang Lewat Bermain dan Belajar, Begini Caranya
Menurut dr. Ameetha, kita harus melakukan persiapan menyusui sejak bayi masih dalam kandungan.
“Harus dipersiapkan justru sejak dalam kehamilan. Jadi sejak hamil sudah tahu dulu manfaat ASI, apa yang harus dilakukan setelah lahir.”
“Dan juga setelah melahirkan, kita harus melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), jadi sesuai dari standar WHO menyusui ada 4, yaitu IMD, kemudian memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan,” jelas dr. Ameetha.
Baca Juga: Begini Panduan Instagram untuk Orang Tua agar Si Kecil Aman Main Media Sosial
Selanjutnya, dr. Ameetha menjelaskan bila selama 6 bulan, Sahabat NOVA hanya menyusui secara eksklusif tanpa pengganti lain, bahkan air putih sekali pun.
“Lalu dilanjutkan setelah 6 bulan, MPASI, dan dilanjutkan sampai 2 tahun,” ujar dr. Ameetha.
Tak hanya tips persiapan menyusui untuk ibu yang baru melahirkan, dr. Ameetha juga menjelaskan pentingnya mempersiapkan persediaan ASI sebelum meninggalkan si Kecil untuk kembali bekerja.
Baca Juga: Ini Umur Ideal untuk Membiasakan Si Kecil Tidur Sendiri di Kamarnya
Ia menuturkan bila Sahabat NOVA harus belajar dan mulai mempersiapkan ASIP kurang lebih satu bulan sebelum kita kembali bekerja.
“Selama 3 bulan (cuti), kita manfaatkan waktu untuk menyusui bayinya secara langsung supaya produksi ASI tetap banyak.
“Satu bulan sebelum ibu bekerja, sudah mulai menabung ASI. Bisa dengan diperah, bisa dengan tangan, maupun pompa,” jelas dr. Ameetha.
Baca Juga: Smartphone Jadi Biang Kerok Anak Telat Bicara! Begini Fakta Sesungguhnya
Selain persiapan, Sahabat NOVA juga harus memperhatikan cara memerah ASI dan penyimpanan ASI.
“Cara menyimpannya bisa di kulkas bawah, atau di freezer,” ujar dr. Ameetha.
Namun meskipun diharuskan menyimpan ASI, Sahabat NOVA harus memberi ASI yang paling segar.
“Jadi kalau ASI perah segarnya habis, kita kasih yang terakhir ditaruh di freezer,” jelas dr. Ameetha.
Baca Juga: Tips Bijak, Terungkap 5 Cara Menjadi Ibu yang Baik untuk Anak
Meski begitu, menurut dr. Ameetha, stok ASIP lama masih bisa digunakan dan dikombinasikan dengan ASIP paling segar.
Parent Session dilanjutkan dengan kisah menyusui yang dibagikan selebriti sekaligus brand ambassador Asifit, Zee Zee Shahab.
Zee Zee Shahab menceritakan bila anak pertamanya hanya mengonsumsi ASI sampai usianya 6 bulan.
Baca Juga: One Piece Stampede Rilis, Begini Cara Pilih Film Anime yang Pas untuk Anak
Berbeda dengan putra sulungnya, putra kedua Zee Zee ini tidak bisa menyusu selain dari payudara Zee Zee.
Karena itu, Zee Zee memutuskan selalu membawa anaknya ke manapun ia pergi, agar dapat menyusui secara langsung.
Selain menjelaskan pengalamannya menyusui dua putranya, Zee Zee juga menceritakan bagaimana pentingnya peran orang terdekat saat ia menyusui.
Baca Juga: Adopsi Bukan Buat Gengsi, Ingat Anak Bukan Sekadar Bumbu Pelengkap!
“Dan pentingnya peran suami, orang-orang terdekat, ibu, ibu mertua itu benar-benar berpengaruh dalam banyaknya ASI kita.
“Jadi ketika orang-orang terdekat itu support, itu pasti makin banyak,” lanjut Zee Zee Shahab.
“Ketika kita capek, stres, ASI akan mandeg nggak keluar-keluar. Jadi pak suami harus membahagiakan istrinya,” ucap Zee Zee kepada peserta.
Oleh karena itu, Zee Zee mengimbau para suami mendukung dan membantu istrinya untuk menyusui.
Baca Juga: 5 Fakta Soal Susu Kental Manis yang Perlu Diketahui Para Ibu
“Kegiatan itu juga perlu sih. Suami ngebantu istri jagain anak, istri ngelihatnya happy banget. Itu ASI pasti mengalir deras. Itu sangat berpengaruh,” imbau Zee Zee Shahab.
Karena harus menyusui dan membawa si kecil, Zee Zee mengaku tak lagi bisa menenteng tas cantik.
Ia selalu membawa peralatan menyusui dan peralatan bayi ke dalam ransel besar.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Inilah Waktu Terbaik untuk Memberitahu Asal Usul Anak Adopsi
Meski begitu, Zee Zee bersyukur dan senang, karena semua itu ia lakukan agar si kecil tercukupi kebutuhan ASI-nya.
Selain Zee Zee, Cella Vanessa yang merupakan mompreneur juga membagikan kisahnya mencukupi persediaan ASI untuk si kecil saat ia harus mengurus berbagai bisnisnya di luar rumah.
Meski mengurus bisnisnya dan harus meninggalkan si kecil di hari kerja, Cella mengatakan dirinya tetap berkomitmen memberi ASI ekslusif untuk anaknya.
Baca Juga: Untuk Orang Tua, Lebih Baik Ajarkan Anak Remaja Pacaran Sehat daripada Melarangnya
Cella bercerita bila ia harus kembali bekerja saat usia bayinya masih 2,5 bulan.
“Di rumah itu hanya 2,5 bulan saja, karena aku harus balik ke kantor. Dari situ mau nggak mau kan aku masih full ASI ini, ASI Ekslusif, jadi aku pompa kalau misalnya kerja,” cerita Cella.
Awal memompa, Cella mengaku sangat giat memompa, sehingga produksi ASI-nya bisa dibilang lancar dan cukup banyak.
Baca Juga: Cara Tepat Orang Tua Persiapkan Fisik dan Semangat Anak Saat Masuk Sekolah
“Aku bisa pompa, 3-4 jam sehari. Aku ke mana-mana bawa alat ‘perang’. Tapi ke mana-mana aku selalu bawa tas gede isinya cooller bag, apron, pompa,” cerita Cella.
Cella mengungkapkan bahwa hal yang cukup berat selama menjadi Sahabat NOVA yaitu menyusui.
Bukan karena sulitnya menuyusui, tetapi menurut Cella menyusui membutuhkan komitmen yang kuat.
Baca Juga: Mengenal Kolostrum, ASI Pertama yang Diproduksi dan Miliki Segudang Manfaat
Guna mendukung kita agar dapat memberi ASI secara lancar dan mampu mencukupi persediaan ASI untuk si kecil selama Sahabat NOVA bekerja, salah satu pilihan yang tepat yaitu mengonsumsi Asifit.
Asifit akan berperan dalam membantu dan mendukung ibu menyusui, bahkan ibu hamil untuk memberi ASI terbaik bagi si kecil.
Perlu diketahui, Asifit memiliki kandungan ekstrak daun katuk sebanyak 114 mg.
Baca Juga: Wah, Nama yang Diberikan Orang Tua Bisa Berdampak pada Proses Perkembangan Anak lo!
Tak hanya berfungsi memperlancar dan meningkatkan produksi ASI secara alami, Asifit sebagai suplemen makanan juga kaya kandungan vitamin B kompleks yang terdiri dari; vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin B12, yang membuat Sahabat NOVA tetap sehat dan bugar selama masa menyusui.
Karena kandungannya yang sudah terjamin dan tak perlu diragukan, Asifit telah terbukti mendapat penghargaan sebagai TOP Brand Award 2019.
Hal ini juga disampaikan oleh Shandy Banyutresna, selaku Brand Manager CHP Kimia Farma.
Baca Juga: Claire et Agnes, Jadi Solusi Kebutuhan Furniture untuk si Kecil
Menurut Shandy, Asifit dari Kimia Farma hadir sebagai baktinya pada program pemerintah untuk mendukung pembuatan obat atau suplemen dengan bahan herbal.
“Kimia Farma itu kan perusahaan BUMN, nah perusahaan BUMN harus mendukung pemerintah untuk mengembangkan produk-produk herbal.
“Jadi salah satu produk CHP (Asifit) yang kita miliki ini kandungan daun katuk. Daun katuk ini secara empiris membantu produksi ASI bagi ibu menyusui,” jelas Shandy.
Baca Juga: Kurangi Risiko Kekerasan Seksual Terhadap Anak dengan 5 Ajaran Ini
Oleh karena itu, Asifit hadir membantu dan mendukung gerakan ASI eksklusif.
Dalam acara ini, para ibu tak hanya bisa berbagi tentang persediaan ASI selama kerja, tapi juga bisa berbagi melalui penulisan ‘Loving Not Labelling Card’.
Peserta diberi kesempatan untuk menuliskan kisah masing-masing di ‘Loving Not Labelling Card’ yang kemudian dibacakan oleh para pembicara dan beberapa peserta yang hadir.
Di sesi ini, peserta bisa mengetahui bagaimana kisah dan juga penyelesaian permasalahan persediaan menyusui dari peserta lain, sehingga mendapat pengalaman baru dan bisa berbagi. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR