NOVA.id - Rasanya sekarang jika melihat akun media sosial selebriti atau akun gosip, kita pasti melihat akun palsu menjamur di kolom komentar.
Ada yang memuji, tapi ada juga yang menghina.
Nah, akun palsu yang suka memberikan komentar negatif inilah yang jadi perhatian banyak orang, termasuk mungkin Anda, Sahabat NOVA.
Menurut Dr. Firman Kurniawan S, pemerhati budaya dan komunikasi digital, akun anonim atau akun palsu sebetulnya tidak apa-apa ada di media sosial.
Namun, sekarang pada kenyataannya banyak akun palsu yang digunakan untuk hal-hal tidak benar.
Menurut Firman, sebuah akun palsu akan menjadi masalah ketika digunakan untuk menggiring opini atau membuat opini.
Dari segi etika, seseorang yang melakukan kebohongan demi mendapatkan dukungan, itu memang tidak etis.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Malas di Sosmed Gara-Gara Akun Palsu
Hukum moral ini berlaku juga ketika seseorang menggunakan akun palsu di media sosial.
Nah, akun palsu sekarang jadi sumber masalah di dunia digital.
Firman juga menjelaskan bahwa menjamurnya akun palsu sekarang sudah banyak merugikan berbagai pihak.
Baca Juga: Tanggapan Mayangsari Saat Disebut Bikin Akun Instagram Hanya untuk Pamer
Pasalnya, akun palsu tak hanya digunakan untuk kepo kehidupan seseorang saja.
Tapi sekarang sudah banyak yang digunakan untuk memberikan komentar negatif yang merugikan individu dan brand.
“Akun palsu ini mulai banyak sejak zaman Twitter ada di Indonesia.
"Dan, akun-akun tersebut menciptakan lahan ekonomi baru, di mana bisa digunakan untuk menaikkan atau menjatuhkan brand.
"Dari situ para pengguna bisa menghasilkan uang, berkembangkan hingga sekarang,” pungkas Firman.
Sebetulnya, akun palsu masih sah dipakai di dunia digital.
Baca Juga: Wah, Hapus Akun Media Sosial Ternyata Bisa Sehatkan Mental lo!
Selama pemakaian akun tersebut masih dalam etika bermedia sosial yang baik-baik saja.
Firman mengatakan, akun anonim dipakai saat seseorang tidak nyaman menyatakan pendapat mereka ketika memakai identitas asli.
Oleh karena itu, banyak dari mereka memilih menyamarkan identitas sebagai tempat pelarian mereka dari kehidupan nyata.
Baca Juga: Kaget Tahu Kedekatan Zaskia Mecca dengan Anak Tirinya, Hanung Bramantyo: Kurang Ajar!
“Ada orang yang merasa enggak nyaman untuk mengungkapkan pemikiran atau gagasan dia dengan identitas asli.
"Sama seperti di kehidupan nyata (di luar media sosial). Dan, enggak masalah, selama akun itu masih dalam etika yang baik dan tidak memberikan komentar atas kebohongan,” jelasnya.
Akun anonim juga sebenarnya sah juga saat digunakan untuk keperluan tertentu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti untuk mem-follow akun-akun hobi, untuk belanja di online shop, untuk memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Begini Panduan Instagram untuk Orang Tua agar Si Kecil Aman Main Media Sosial
Akun palsu ini juga bisa, lho, kita manfaatkan untuk menyalurkan gagasan kreatif di media sosial, sehingga bisa memberikan manfaat untuk banyak netizen.
Tapi kalau untuk hal positif, buat apa sembunyi di balik akun palsu? (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR