Bahkan ia memberi ilustrasi jenaka yaitu siapkan ember ketika anak emosi.
Jadi, orang tua dituntut bisa menerima ekspresi marah anak dan tak melarangnya selama itu tidak membahayakan keselamatan si anak.
Setalah anak mengenal emosi marah, barulah diberitahukan pengendalian amarah atau cara mengekpresikan amarah yang tepat.
Baca Juga: Rafathar Marahi Penggemar Saat Mau Berhoto, Ternyata Begini Alasannya
Jadi, emosi amarah perlu diekpresikan dengan cara tepat sehingga anak lega dan tak stres nantinya! (*)
Penulis | : | Jenny |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR