Menghidupkan Pekerja
Produk fast fashion dibuat begitu masif yang membutuhkan banyak pekerja di dalam sebuah pabrik.
Dan, sayangnya, upah para pekerja di balik produksi fast fashion itu pun tentunya patut dipertanyakan kesejahteraanya.
Sebab, semakin banyak produk yang diproduksi, maka ada kemungkinan para pekerja pun diupah minim.
Baca Juga: Limbah Fashion Mengancam, Teknik Upcycling Jadi Solusi Andalan
Oleh karena itu, produk slow fashion biasanya akan lebih mahal dibandingkan fast fashion itu sendiri.
“Kalau beli baju harganya Rp50.000, itu harus dipertanyakan berapa upah pekerjanya, bahannya seperti apa. Karena, kalau slow fashion itu memang mahal, karena itu sebagai apresiasi untuk pekerja fashion,” jelas Citra.
Ya, produk slow fashion masih banyak diproduksi dengan tenaga tangan dan membutuhkan keahlian yang perlu diapresiasi.
Baca Juga: Prada Umumkan Rencana untuk Luncurkan Koleksi Tas Nilon dari Plastik Daur Ulang
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR