Pasalnya tidak ada ciri yang khas dari keberadaan penyakit ini dalam tubuh kita.
Selain itu, tanda dan gejala ini pun dipengaruhi oleh jaringan atau organ tubuh mana yang terserang autoimun.
Misalnya, pada kasus autoimun yang menyerang kulit, akan muncul kelainan seperti kemerahan yang menetap lokasinya pada tubuh, semakin lama tambah besar, sampai kemudian bermunculan di tempat lain.
Yap, sama seperti penyakit kulit umum, eksema.
“Iya, memang agak sulit. Jadi, emang rasanya enggak pernah ada yang langsung mendiagnosis awal, bahwa ini autoimun. Biasanya itu didiagnosis setelah penyakitnya berjalan beberapa lama. Karena tidak kunjung sembuh, bertambah berat, atau tidak bisa dijelaskan oleh mekanisme yang lain, baru orang kemudian curiga autoimun dan diperiksa,” jelas Prof. Amin.
Lantas, bagaimana membedakannya?
Baca Juga: Kerap Bicara Soal Kematian Usai Didiagnosis Autoimun, Ashanty Kini Mengaku Takut Bertemu Orang
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR