NOVA.id - Jessica Middour (46), perempuan asal Amerika Serikat hampir saja kehilangan nyawanya karena telat mengetahui penyakit sepsis dari infeksi saluran kemih (ISK) yang ia derita.
Sebelumnya, ia sempat mengalami kondisi sakit dan berkeringat berlebihan.
Hal ini ia kira sebagai “hot flash”, demam dan gelisah yang biasanya menjadi gejala menopause.
Namun, ternyata ia salah besar.
Maka itu ia harus berjuang mati-matian melawan penyakit yang disebabkan oleh respon tubuh kita terhadap serangan infeksi.
Lantas, bisa sembuh?
Baca Juga: Sepsis Lebih Mematikan dari Kanker, Cegah dengan Rempah Dapur Ini agar Anak Sehat!
Pada dasarnya pemulihan dari sepsis tergantung pada keparahan kondisi dan kondisi yang sudah ada miliki sebelumnya.
UK Sepsis Trust mengatakan perlu waktu hingga 18 bulan sebelum korban mulai merasa seperti diri mereka yang normal.
Namun, Sepsis Alliance mengatakan bahwa sekitar 50 persen penyintas sepsis berurusan dengan sindrom post-sepsis (PSS).
Baca Juga: Tubuh Langsing dan Sehat Saat Menopause? Coba Diet Paleo Ini yuk!
Kondisi ini termasuk efek jangka panjang seperti organ yang rusak, insomnia, mimpi buruk, melumpuhkan otot dan nyeri sendi, kelelahan, konsentrasi yang buruk, hingga menurunkan fungsi kognitif.
Maka itu, lebih baik mencegah sebelum mengobati, bukan?
Kita bisa mencegah penyebaran infeksi yang menjadi gerbang utama sepsis berkembang.
Caranya?
Baca Juga: Bercinta Terasa Sakit Setelah Menopause? Ini Cara Siasatinya agar Kembali Nikmat
Misalnya, dengan tetap mengikuti perkembangan vaksinasi.
Dapatkan juga vaksinasi untuk flu, pneumonia, dan infeksi lainnya, serta mempraktikkan pola hidup bersih.
Yap, hal ini termasuk melakukan perawatan luka yang benar, mencuci tangan, dan mandi secara teratur.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR