NOVA.id - Enam bulan sudah, Ani Yudhoyono berpulang meninggalkan keluarga dan orang-orang yang menyayanginya.
Enam bulan pula, keluarga Ani Yudhoyono memendam rindu yang teramat dalam untuk sosok istri Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Rindunya seolah sedikit terobati, Aliya Rajasa menceritakan mimpinya kala bertemu Ani Yudhoyono tepat sehari sebelum peringatan setengah tahun meninggalnya sang ibu mertua.
Hal ini diceritakan Aliya melalui unggahan Instagramnya.
Dalam unggahannya, Aliya tampak membagikan potret kenangannya bersama mendiang ibu mertua tercintanya.
"Mimpiku tadi malam.....,
~ Sedang hujan, memo pepo hendak pergi dari menghadiri sebuah acara.. memo berdiri di samping pepo seperti biasanya," tulis Aliya mengawali.
View this post on Instagram
Baca Juga: Ani Yudhoyono Sempat Ragu Jadikan Annisa Pohan Mantu Saat Awal Berkenalan, Kenapa?
"Aku seperti tidak ingin melepas memo pergi... aku merengek meminta memo jangan pergi sambil menangis 'memo aku kangen mo kangen sekali.. jangan pergi.. jangan pergi mo please'," sambungnya.
Aliya bahkan ingat betul apa yang diucapkan Ani Yudhoyono padanya.
Memberi pesan, Ani Yudhoyono rupanya meminta Aliya untuk kuat melepas kepergiannya.
"Terasa air mataku berjatuhan hangat di pipi, memo dengan suaranya yg lembut dan penuh kasih sayang menarik aku dalam pelukannya sambil bilang (dengan nada khasnya kalau manggil waktu Airlangga Sakti Gaia masih bayi) 'sayangku.. cintaku.... mammie yg kuat.. memo harus pergi kembali dulu'," lanjutnya.
"Pelukan memo erat sekali, suaranya jelas terdengar di kuping kiriku karena eratnya pelukan itu.. dekapan hangat yg terasa nyata sampai ke lubuk hatiku..
Perlahan aku berhenti menangis, melepas pelukan dan lalu memo menyapa anak2 yg berkerumun di depan, aku pun diminta mengikutinya menyapa dengan ramah ke semua orang yg ada di depan.. hingga aku melihat memo berjalan pergi," tulis Aliya lagi.
Baca Juga: 5 Bulan Usai Kepergian Ani Yudhoyono, AHY Ungkap Penyesalannya: Coba Kalau Tahu Usia Ibu Gak Panjang
Bangun dari mimpinya, Aliya pun tak kuasa menahan air matanya.
"Aku membuka mata dengan jantung berdegup kencang.. dadaku sesak sekali seperti terhimpit dan nyeri.. air mata hangat di samping mataku.. aku membaca Alfatihah utk Ibuku yg telah berada di sisi Allah SWT".
"Memo hari ini tepat 6 bulan kepergianmu.. rasanya hari-hari berlalu bagai mimpi, kami semua belum tersadarkan diri dari mimpi panjang ini.. sering kali aku bicara sendiri tanpa ada suara memo lagi.. tapi kemudian memo menyapaku dalam mimpiku, seperti memo memperhatikan dan menyimak apa yg terjadi di keseharian kami dan meresponnya lewat mimpi".
Baca Juga: Sakti Peluk Nisan Ani Yudhoyono, Tangis SBY Pecah Dengar Jeritan Hati Cucunya
"Ya Allah kalau ini caramu menyayangi kami sekeluarga, izinkan kami menjadi keluarga yg kekal abadi cintanya di Dunia dan Akhirat.. izinkan suamiku #EdhieBaskoroYudhoyono menjadi imam yg mampu membawa kami sekeluarga ke SurgaMu, menjadikan kami sekeluarga yg beriman -bertaqwa, agar kami semua berbahagia di JannahMu.. Aamin YRA.. dengan penuh cinta.
Aliya
Gunung Geulis, 1 December 2019
#MemoSelaluDiHat," tutupnya. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR