Dalam pementasan seni kali ini, Didik membawakan Opera Klasik dari Negeri Tirai Bambu yang dikemas dengan tarian-tarian kontemporer dan modern.
Opera yang bernama Poeny Pavillion ini mengisahkan dengan perjuangan perempuan Tiongkok pada masa itu untuk menikah.
“Saya menyampaikan ketertarikan saya mempelajari Opera China yang akhirnya terlaksana pada tahun 2018 belajar di Taiwan atas bantuan Danny dari Zuni Icosahedron Hongkong dan Koo Foundation Taiwan,” jelas Ninik.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Indonesia dengan Cintai Kain Nusantara
Poeny Pavillion ini merupakan seni klasik yang begitu berarti pada masa dinasti pertama di China.
Sehingga, saat pementasan, latar pun di setting dengan nuansa China pada tempo doloe.
Tak hanya itu, narasinya pun dinarasikan dengan bahasa China, yang membuat penonton seperti berada di Negeri Tirai Bambu.
Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Indonesia, Gelar Batik Nusantara 2019 Resmi Digelar
Keindahan pementasan seni klasik ini pun diselipkan humor yang membuat penonton pun ikut tertawa.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR