Didik Nini Thowok Hadirkan Opera Klasik dari China Bersama Seniman Asean

NOVA.id – Selama ini Didik Ninik Thowok banyak membawakan tarian khas Indonesia di mana pun ia berada.

Namun, seiring kemajuan era, Didik Ninik Thowok mulai mementaskan beragam seni dan budaya dari negara Asia lainnya.

Seperti yang Didik Ninik Thowok bawakan beberapa waktu.

Baca Juga: The World Between Us, Serial Drama Taiwan yang Menyentuh Hati

Didik mementaskan tarian kontemporer dalam seni drama Search of Dream.

Dalam drama yang dipentaskan sekitar 1,5 jam ini, Didik menggandeng seniman handal dari negara-negara Asean.

Di antaranya Nanjing-tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Jepang.

Baca Juga: Kena OTT KPK, Bupati Indramayu Ini Pernah Berpose dengan Iis Dahlia

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Tak bisa dihindarkan, kulit wajah kita memang selalu terkena polusi udara ya, Sahabat NOVA! Nah, Tasya Farasya @tasyafarasya punya tips agar melindungi kulit wajah dari polusi udara, nih! Hal yang harus Sahabat NOVA lakukan adalah memakai sunscreen dan meminum suplemen antioksidan. Selain itu, rajin pakai serum juga ya, Sahabat NOVA. Yuk, jaga kulit wajah kita agar tetap sehat! . . . . . #tips #tipscantik #lifetips #tipscantikalami #tipscantiksehat #kulitsehatalami #cantikmasukakal #tampilcantik #inspirasiwanita #makeup #makeuptutorial #makeupartist #makeuplook #makeuplooks #makeupideas #makeuplife #makeupvideos #makeupoftheday #makeupflawless #cosmetics #makeupworld #tasyafarasya #Nova #DoItNow #GridNetwork #GridNetworkJuara

A post shared by NOVA (@tabloidnovaofficial) on Dec 1, 2019 at 8:58pm PST

Dalam pementasan seni kali ini, Didik membawakan Opera Klasik dari Negeri Tirai Bambu yang dikemas dengan tarian-tarian kontemporer dan modern.

Opera yang bernama Poeny Pavillion  ini mengisahkan dengan perjuangan perempuan Tiongkok pada masa itu untuk menikah.

“Saya menyampaikan ketertarikan saya mempelajari Opera China yang akhirnya terlaksana pada tahun 2018 belajar di Taiwan atas bantuan Danny dari Zuni Icosahedron Hongkong dan Koo Foundation Taiwan,” jelas Ninik.

Baca Juga: Lestarikan Budaya Indonesia dengan Cintai Kain Nusantara

Poeny Pavillion ini merupakan seni klasik yang begitu berarti pada masa dinasti pertama di China.

Sehingga, saat pementasan, latar pun di setting dengan nuansa China pada tempo doloe.

Tak hanya itu, narasinya pun dinarasikan dengan bahasa China, yang membuat penonton seperti berada di Negeri Tirai Bambu.

Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Indonesia, Gelar Batik Nusantara 2019 Resmi Digelar

Keindahan pementasan seni klasik ini pun diselipkan humor yang membuat penonton pun ikut tertawa.(*)

PROMOTED CONTENT