Penelitian lainnya menemukan bahwa paparan polusi udara yang tinggi pada remaja dan dewasa muda membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan kecemasan, bahkan perilaku bunuh diri.
"Polusi bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental dan menyebabkan stres. Kalau udara begitu kotor, pernafasan sesak, belum lagi dampak terhadap kulit."
"Mau tidak mau kita hadapi tapi kita merasa tidak berdaya. Itu membuat stres," ucap Vero dalam acara diskusi bersama Ariston di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Dahsyat, 8 Makanan dan Minuman Ini Ampuh Usir Polusi Udara lo!
Ada beberapa indikator stres yang perlu dikenali, di antaranya:
1. Indikator kognitif: masalah memori, sulit konsentrasi dan kerap berpikir negatif.
2. Indikator emosi: moody, mudah tersinggung, merasa kewalahan, dan depresi.
3. Indikator fisik: sakit dan nyeri, diare, demam, detak jantung cepat, dan sering flu.
4. Indikator perilaku: makan lebih banyak atau lebih sedikit, kerap menunda pekerjaan dan nervous habits.
Baca Juga: Jakarta Jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia, Dinas Lingkungan Hidup Angkat Bicara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR