NOVA.id – Siklus menstruasi yang terlambat bisa disebabkan oleh banyak hal.
Misalnya, PCOS, berat badan yang turun drastis, masalah tyroid, dan penyakit berat lainnya bisa mengakibatkan hal ini.
Namun, benarkah stress bisa memicu menstruasi datang terlambat?
Baca Juga: Ternyata Perempuan Bisa Orgasme Tanpa Harus Berhubungan Intim, Ini Penjelasannya!
Stress mempengaruhi tubuh kita, dan membuat tubuh kita sangat waspada terhadap apapun yang mungkin menganggu, mulai dari pencernaan hingga bagian tubuh lain, seperti dilansir dari laman Glamour.
“Ketika stres muncul, ada perintah khusus dari otak, hormon stress, dan sistem imun yang kemudian meningkatkan kemampuan tubuh untuk bertahan,” tutur Stephanie McClellan, MD., obgyn dan Chief Medical Officer dari Tia.
Selain itu, stress juga mengganggu sistem reproduksi.
Baca Juga: Nyeri Haid Ganggu Aktivitas? Redakan dengan Minuman Hangat Ini yuk!
Stress mengganggu kortisol yang kemudian akan berpengaruh pada tubuh kita.
Hubungan antara otak dengan ovarium akan terganggu, dan siklus menstruasi kita akan terlambat atau bahkan tidak sama sekali.
“Kadar kortisol yang melonjak akan membuat rahim kurang bereaksi pada sel telur yang dibuahi,” tambah Stephanie, yang juga menjelaskan bahwa kondisi ini bisa mempengaruhi kesuburan.
Baca Juga: Penyebab Puting Payudara Tiba-Tiba Menghitam, Salah Satunya Gejala Kanker!
Kita juga mungkin akan merasakan kram saat menstruasi yang lebih sakit daripada biasanya.
“Rasa sakit biasanya akan meningkat saat stress, cemas, atau depresi, sehingga kram saat menstruasi akan terasa lebih sakit,” jelas Jennifer Braverman, MD., asisten profesor dari departemen obgyn di University of Colorado.
“Stress juga membuat kita lebih susah menghadapi perubahan suasana hati yang muncul saat sedang haid,” jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Terlambat dan Menyesal, Kenali Gejala-Gejala Keguguran Ini pada Ibu Hamil!
Bila Sahabat NOVA mengalami perubahan siklus haid, kita perlu mencari tahu apa penyebabnya.
“Ada beberapa penyebab dari perubahan siklus menstruasi, seperti adanya kegagalan pembuahan, yang terjadi bila perempuan tidak memproduksi cukup sel telur setiap bulannya, atau oligoovulation, di mana perempuan memproduksi sel telur pada beberapa bulan namun berhenti di bulan berikutnya,” tambah Jennifer.
Tumor jinak seperti prolactinomas, berat badan berlebih, dan berat badan kurang atau olahraga berlebihan juga bisa memicu gangguan siklus haid.
Baca Juga: Sering Mencukur Rambut di Kemaluan? Hati-Hati Ini Risiko yang Bisa Menghampiri!
Bila stress kronis jadi alasan kita mengalami gangguan haid, solusinya mudah. Coba untuk meredakan stress.
Cara ini mungkin lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, namun Jennifer merekomendasikan beberapa latihan sederhana, mandi air hangat, dan istirahat yang cukup untuk bisa kita coba.
Selain itu, kita bisa mencoba meditasi, mengonsumsi makanan yang bisa menurunkan kadar kortisol, serta berlatih yoga untuk membantu meredakan stres. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR