Peningkatan ekonomi bagi perempuan bisa mendukung program penguatan keluarga.
Dengan begitu, di dalam keluarga posisi suami dan istri menjadi setara, serta bisa bersama-sama berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarga.
Hal ini pun akan mengurangi rasa ketergantungan perempuan akan sosok suami sebagai satu-satunya sumber keuangan dalam keluarga, dengan kata lain, saat perempuan mampu secara finansial, maka akan ada rasa percaya diri dan rasa aman yang muncul.
Baca Juga: Yuk Pintar Atur Uang, Ketahui Dulu 3 Fakta Soal Cashless Society Ini
Tak bisa dimungkiri, salah satu alasan perempuan sulit keluar dari masalah kekerasan rumah tangga atau toxic relationship adalah karena adanya ketergantungan finansial pada suami.
Selain itu, kita juga harus siap bila ada suatu kondisi darurat yang terjadi.
“Kalau suami kena gangguan kesehatan, maka kita yang mengalihfungsikan. Jadi, perempuan harus siap. Keterampilan perempuan itu harus ada. Jadi dia punya dan dia atur. Sehingga, tepat penggunaannya sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan,” jelas Erni.
Baca Juga: Tak Hanya Bikin Pintar Atur Uang, Filosofi Kaizen Khas Jepang Ini Bantu Kita Capai Mimpi
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR