NOVA.id - Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD) kembali diperingati pada tanggal 12 Maret 2020.
Indonesia pun ikut merayakan.
Tahun ini hari ginjal sedunia mengangkat tema “Ginjal sehat untuk semua di mana saja”.
Baca Juga: 4 Minuman yang Baik untuk Mendetoks Ginjal agar Tetap Sehat
Kampanye dan edukasi fokus pada pesan penting untuk terus melakukan pencegahan, deteksi dini penyakit ginjal, serta upaya pemerataan akses layanan yang diserukan kepada seluruh masyarakat luas.
Pasalnya, pencegahan dan pelayanan penyakit ginjal memiliki arti penting untuk menekan insiden penyakit ini yang meningkat tiap tahunnya, khususnya penyakit ginjal kronik (PGK).
Sebab, data global memperkirakan 10% dari penduduk dunia terkena PGK, akan tetapi 9 dari 10 orang tersebut tidak menyadari kondisinya.
Dalam kondisi yang parah PGK bisa mengarah pada gagal ginjal.
“Beban penyakit ginjal amatlah besar, baik secara ekonomi maupun dampak terhadap kesehatan itu sendiri. Pengobatan dialisis menghabiskan dana BPJS keempat tertinggi.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi serta sekaligus mengurangi beban ekonomi negara adalah dengan melakukan pencegahan penyakit ginjal sedini mungkin,” ujar dr. Aida Lydia, PhD., SpPD-KGH, Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB Pernefri).
Baca Juga: Rutin Minum Air Lemon Bisa Cegah Batu Ginjal dan Bantu Wajah Awet Muda
Meski begitu, penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal bisa dicegah dan progresivitasnya bisa diperlambat, kok.
Sesuai dengan tema WKD 2020, yang dimaksud dengan pencegahan penyakit ginjal adalah berbagai upaya untuk terus menjaga hidup sehat dengan cara melakukan aktivitas fisik teratur, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan ideal dan makan makanan yang sehat, minum air yang cukup, tidak merokok, tidak mengonsumsi obat-obatan secara bebas tanpa resep dokter, dan memeriksa fungsi ginjal terutama apabila berisiko mendapatkan gangguan ginjal.
Well, klasifikasi jenis pencegahan bisa berupa pencegahan primer, sekunder, atau tersier.
Baca Juga: Tak Ada Gejala dan Tak Kenal Usia, Waspadai Penyakit Ginjal Kronis, Si Pembunuh Diam-Diam
Pencegahan primer biasanya dilakukan sebelum terjadi PGK.
Caranya dengan mengidentifikasi orang yang berisiko terkena PGK, edukasi untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah, serta menerapkan pola hidup sehat.
Selanjutnya, pencegahan sekunder dengan melakukan upaya diagnosis dini terhadap gangguan ginjal.
Baca Juga: Kesehatan Ginjal Tak Bisa Disepelekan, Lakukan CERDIK untuk Cegah Gagal Ginjal dari Sekarang
Hal ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan urine dan darah untuk mengetahui kesehatan fungsi ginjal.
Dengan demikian pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.
“Pertama mesti kita ingat penyakit ginjal bisa dicegah. Kedua, kenali faktor risiko mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita. Kalau ada faktor risiko segera kendalikan, lakukan deteksi dini datang ke pusat layanan terdepan, ke Puskesmas terdekat. Sekali lagi selamat hari ginjal sedunia dan sehat ginjal sehat Indonesia,” tutup dr. Aida.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR