Kronologi bermula ketika dokter Ai Fen mengirim sebuah foto melalui WeChat.
Ia membagikan informasi mengenai beberapa orang pasiennya yang mengalami gejala penyakit mirip SARS pada Desember 2019.
Dokter Ai Fen kemudian mencantumkan istilah 'SARS coronavirus' kala itu.
Mirisnya, dokter ini justru dianggap mengganggu ketegangan di masyarakat China sehingga unggahannya dihapus oleh otoritas pemerintah.
Selain itu, ia juga mendapat peringatan dari rumah sakit tempatnya bekerja.
Ai Fen mengaku tidak bisa melakukan apapun selain memerintahkan tenaga medis di rumah sakitnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR