NOVA.ID - Pengguna sosial media di berbagai belahan dunia dikejutkan dengan munculnya sebuah ramalan terjadinya virus Corona sejak tahun 1981.
Ramalan ini terdapat dalam sebuah buku berjudul The Eye of Darkness yang ditulis oleh Dean Knootz.
Dugaan ini muncul karena virus yang dijadikan senjata biologis dalam buku tersebut diberi nama 'Wuhan-400.'
Melansir dari CNN International, buku bergenre thriller ini mulai kembali mendapat perhatian publik setelah diunggah oleh seorang pengguna Twitter.
@NickHintonn menuliskan sebuah cuitan disertai dengan foto buku tersebut.
Cuitannya tersebut memperoleh perhatian hingga lebih dari ribuan orang dan menggegerkan publik Twitter.
Baca Juga: Tak Perlu Takut Corona, Irresistible Bazaar Sudah Antisipasi dengan Pemeriksaan Kesehatan Ini
Melansir dari Tribun Jogja, dalam bab 39 bukunya, Koontz menulis tentang virus yang dikembangkan di sebuah laboratorium militer dekat kota Wuhan.
Koontz melihat virus ini memang secara khusus dijadikan sebagai senjata perang biologis.
Oleh karenanya, virus ini akan lebih berefek pada manusia dibanding hewan.
Baca Juga: Lebih Mengerikan dari Virus Corona, DBD Telan 104 Korban Meninggal Dunia
Dalam bukunya, Koontz membuat virus ini tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia selama lebih dari 1 menit dan akan mati di negara dengan suhu cuaca tinggi.
Tulisan Koontz dianggap tepat oleh beberapa pihak karena mereka percaya bahwa virus Corona saat ini merupakan buatan laboratorium militer dan bocor ke publik.
Namun, tak sedikit pula yang menyangsikan teori tersebut.
Hal ini karena laboratorium di sekitar kota Wuhan lah yang justru menemukan virus Corona untuk pertama kalinya.
Selain itu, telah terjadi perubahan untuk nama virus dalam buku Koontz.
Beberapa pengguna Twitter menemukan nama 'Gorki-400' (produksi Uni Soviet bukan Cina) di awal cetakan buku tersebut.
Baca Juga: Belanja Online Jadi Alternatif Lain untuk Cegah Penularan Virus Corona
Namun, nama tersebut diubah setelah berakhirnya Perang Dingin.
Teori ramalan Corona juga ditolak oleh seorang jurnalis CNN Internasional, Harmeet Kaur.
Kaur membandingkan durasi inkubasi virus di buku dan yang terjadi saat ini.
Di dalam buku The Eye of the Darkness, proses infeksi hanya memakan waktu 4 jam, sedangkan kenyataan saat ini butuh hingga dua minggu untuk proses infeksinya.
Kedua, tingkat kematian virus dalam buku mencapai 100%, sedangkan untuk Corona hanya 3-4%.
Melansir dari Tribun Jogja, Dean Koontz dikenal sebagai sosok penulis yang cerdas.
Tulisannya kerap kali memang didasarkan pada kejadian nyata yang kemudian ia padukan dengan imajinasinya yang sangat tinggi.(*)
Source | : | Tribun Jogja,CNN International |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR