NOVA.id - Persebaran virus corona membuat jajaran pihak terkait memberlakukan social distancing guna mencegah penularan virus corona.
Selain menerapkan social distancing, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi cara untuk mencegah penularan virus corona.
Dengan rajin mencuci tangan, diharapkan virus yang menempel pada tangan bisa terbasmi.
Makan makanan yang sehat juga berguna bagi tubuh karena bisa menjaga imun tubuh.
Penggunaan masker bagi mereka yang sedang batuk dan/atau flu dinilai efektif untuk mencegah penularan lebih luas.
Pasalnya, belum ditemukan antivirus untuk mengobati Covid 19.
Walau begitu, peneliti serta ilmuwan di seluruh dunia tengah mencari vaksin untuk virus ini.
Berbicara mengenai vaksin, peneliti dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan senyawa herbal yang bisa menangkal virus corona.
Peneliti ini merupakan gabungan dari Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Klaster Bioinformatics Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Development Research Center IMERI-FKUI, Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI (RSUI), Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB.
Baca Juga: Pemerintah Imbau untuk Diam di Rumah, Gisella Anatasia Malah Pergi ke Bali
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa penelitian tersebut ditemukan setelah screening ratusan protein dan ribuan senyawa herbal.
Selain itu, penelitian ini juga telah memantau aktivitas senyawa yang bisa digunakan sebagai antivirus corona.
Penelitian ini sudah menggunakan 1.377 sampel senyawa yang terkandung di dalam bahan-bahan herbal.
Baca Juga: Jangan Mudah Percaya, Air Rebusan Bawang Putih Tak Bisa Sembuhkan Virus Corona! Ini Penjelasan Ahli
"Diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona)," ujar Ari kepada Kompas.com.
Siaran pers UI pada Senin (16/3/2020), mengungkap bahwa golongan senyawa yang bisa menangkal corona tersebut adalah hesperidin, rhemnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.
Kandungan senyawa penangkal corona tersebut terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda).
Selain itu, kandungan senyawa tersebut banyak terkandung di kulit jeruk dan daun kelor.
Hasil penelitian ini sudah pernah disampaikan di Seminar dan Works "Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data dan In Silico" yang diadakan di Fakultas UI sejak 3-5 Maret.
Dekan FKUI berharap agar penelitian ini bisa berguna bagi semua lapisan masyarakat.
"Hasil penemuan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona," tutur Ari.
Sebelumnya diberitakan, 100 pasien positif corona di China sembuh setelah lakukan pengobatan dengan obat dari tanaman kina.
Tanaman kina sendiri ternyata tumbuh subur di Indonesia dan kita sering menggunakannya sebagai obat untuk malaria.
(*)
KOMENTAR