NOVA.id - Minggu sore (29/3), suasana di kawasan Perumahan Lippo Karawaci, Tangerang, terlihat begitu sepi.
Apalagi sudah sejak beberapa minggu lalu masyarakat memang diimbau untuk di rumah saja, guna mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19.
Namun sore itu, Andre Njotohusodo (51), Yehezkiel R Njotohusodo (15), dan anjing kesayangan mereka bernama Sasa memilih jalan sore di sekitar rumah.
Saat asyik jalan bersama, tiba-tiba sebuah sedan berwarna hitam terlihat melaju dari arah belakang.
Mobil yang disebutkan berjalan dengan kecepatan 70 km/jam tampak seperti kehilangan kendali.
Secara reflek, Andre berusaha menyelamatkan anaknya. Tapi nahas, justru dia dan anjingnya tertabrak mobil itu, membuat keduanya langsung jatuh dan terseret mobil yang dikendarai AMY (26).
Baca Juga: Bukan Klorokuin, Menristek Konfirmasi Obat Virus Corona Buatan Dalam Negeri Sedang Uji Coba
Keponakan Andre yang bernama Dearyani mengisahkan, tabrakan yang cukup keras itu membuat Andre dan Sasa meninggal dunia di tempat.
“Om saya melihat (mobil yang melaju) itu, langsung ditarik anaknya. Ditarik karena mau nyerempet dia (anak korban). Akhirnya, yang kena om saya dan anjing peliharaannya,” cerita Dearyani seperti dikutip dari Kompas.com.
Kata Dearyani, usai menabrak Andre dan anjingnya, mobil tersebut sempat menabrak pohon yang tak jauh dari lokasi kejadian sehingga membuatnya berhenti.
Namun tak lama, pelaku memutar balik mobilnya menuju lokasi tabrakan tadi. Dearyani menggambarkan mobil itu menabrak omnya cukup keras.
“Sangat kuat, karena bekas rambut om saya tertempel di kaca mobil tersangka. Kacanya pecah,” kata Dearyani.
Sementara itu, Ricka Njotohusodo, istri korban yang akhirnya mengetahui kejadian itu, langsung ke luar rumah.
Dia begitu histeris melihat suami dan anjing kesayanganya tergeletak di jalan dengan bersimbah darah. Dia tak menyangka suami dari kedua anaknya itu pergi begitu cepat dan tragis.
Sebelum Ultah Anak
Melihat pelaku hanya berdiam diri di dalam mobil, Ricka yang sangat terpukul saat itu langsung menghampiri AMY.
Dia berteriak, marah atas apa yang dilakukan AMY ke suaminya.
“Wajar saja jika istri korban mengamuk, karena suami tercintanya yang selama ini menemani istri korban serta anaknya, ditabrak hingga meninggal di dekat rumah,” cerita Dearyani melalui akun Instagram story @dearnyekdhrm.
Sebelumnya, sebuah video yang merekam peristiwa mengamuknya pelaku kepada istri korban kecelakaan memang sempat viral di media sosial. Banyak netizen geram dengan tindakan pelaku.
Kata Dearyani, “Suaminya meninggal tergeletak di depan rumah, lalu pelaku tidak terima (dimarahi). Malah mukul, tarik rambut tante saya. Lalu dia pukul, dia tendang ulang-ulang terus, sampai orang-orang misahin.”
Peristiwa tabrakan sore hari itu pun berubah heboh. Orang-orang berdatangan, berusaha memisahkan AMY dan Ricka.
Baca Juga: Geram dengan Dedy Susanto, Aktivis: Korban Tidak Bisa Disalahkan
Mirisnya, keributan itu terjadi di dekat jasad korban. Sampai akhirnya kepolisian datang untuk mengamankan pelaku, sementara Ricka dan anaknya membawa jasad suaminya ke RSU Tangerang.
Hati Ricka begitu pedih melihat jasad suaminya. Andre merupakan tulang punggung keluarga yang selama ini dia andalkan.
Yang lebih menyedihkan lagi, sang suami pergi untuk selama-lamanya sehari sebelum anaknya, Yehezkiel (Hezki) berulang tahun.
“Almarhum suami saya, Andre Njotohusodo telah dikremasi pada Selasa (31/3), tepat satu hari sebelum Hezki ulang tahun," curhat Ricka.
Di hari ulang tahun Hezki, Ricka membawa kue ulang tahun untuk anaknya tersebut dan menempatkannya tepat di samping abu sang suami.
Dengan mata sembab, dia berusaha tegar menemani puteranya saat berulang tahun.
Di dalam dukanya itu, Ricka juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah memaafkan pelaku yang sudah merenggut nyawa suami dan anjingnya itu.
Walaupun berat apa yang dia rasakan, terlebih mengingat dia harus menggantikan posisi suamianya sebagai tulang punggung keluarga.
“Sebagai umat beragama, kami dari keluarga almarhum mengampuni pelaku,” pungkasnya.
Meski sudah memaafkan, perempuan berambut panjang ini tetap ingin pelaku diproses secara hukum.
Ibu dua anak ini menyerahkan kasusnya ke Polres Metro Tangerang.
“Selanjutnya, terkait dengan permasalahan ini, kami dari pihak keluarga meminta penegakan hukum yang seadil-adilnya, akibat perbuatan pelaku yang telah merenggut nyawa orang yang kami kasihi, kami cintai,” tutur Ricka.
Pelaku Mabuk
Setelah diamankan dan diperiksa petugas dari Polres Metro Tangerang, diketahui bahwa saat kejadian, AMY tengah dalam kondisi mabuk.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Tangerang Kota, Ipda Heri, mengungkapkan kalau pelaku mengonsumsi minuman keras satu setengah jam sebelum kejadian.
Jadi dalam kondisi setengah sadar, pelaku juga menyetir dengan memegang telepon genggam.
Sementara AMY sendiri mengaku memang sedang chatting dengan temannya, sehingga dia tidak terlalu fokus berkendara.
“Dia (AMY) waktu menabrak itu kan memang dalam kondisi habis minum minuman soju dan chatting, sehingga tidak konsentrasi dan tidak tahu kalau di depan itu ada orang,” jelas Heri dilansir Tribunnews.
Akibat tindakannya itu, tim penyidik akan menjerat AMY dengan pasal 311 Ayat 7 Juncto 310 Ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas. “Ancamannya 6 tahun (penjara) dan (denda) Rp12 miliar,” tambah Heri.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR