NOVA.id - Sekolah yang didirikan Yuni Shara tak mendapatkan kucuran dana pemerintah. Bayarannya bisa cuma dengan seikat sayuran.
Seperti menjelma menjadi Kartini modern, sejak 7 tahun silam Yuni Shara tiba-tiba tergugah terjun ke dunia pendidikan.
Padahal awalnya dia tak memiliki ketertarikan dalam bidang tersebut.
Berawal dari curahan hati gurunya saat berkunjung ke Batu, Malang, Jawa Timur, Yuni akhirnya tergerak.
Saat itu, sang guru dengan berat hati mengatakan akan menutup salah satu sekolah di tanah kelahirannya, karena bangunan sekolah tersebut sudah tak layak huni.
“Dulu guru saya bilang plafonnya udah mau ambruk. Sedih saya dengarnya, kan. Akhirnya saya bilang, ya sudah, saya ambil alih. Dan cari kontrakan buat sekolah baru untuk menampung mereka,” ungkap Yuni saat berbincang dengan NOVA melalui sambungan telepon.
Percaya tak percaya, kini Yuni sudah menyokong sekolah yang diberi nama PAUD Cahaya Permata Abadi itu, kurang lebih 7 tahun lamanya.
Bahkan saat sekolah lain berlomba-lomba dalam hal biaya, Yuni membangun sekolah non profit dengan sukarela.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR