3. Hindari pengeluaran tetap berbiaya tinggi
Dengan menghindari pengeluaran tetap berbiaya tinggi tentunya akan membantu Anda dalam menghemat anggaran. Misalkan saja langganan TV kabel dengan biaya besar yang pada dasarnya tidak merupakan kebutuhan primer.
“Di saat seperti ini, Anda harus menekan pengeluaran habis-habisan, apalagi jika dirasa hal tersebut tidak diperlukan,” ungkap dia.
Namun, jika memang hal tersebut diperlukan bagi Anda yang menjalankan WFH (Bekerja Dari Rumah) maka Anda harus memprioritaskan kebutuhan kerja Anda. Terutama bagi Anda yang bekerja dengan kebutuhan internet yang tinggi.
4. Jangan mudah terjebak dengan promosi
Saat bulan Ramadhan, untuk meningkatkan penjualan banyak penjual memberikan harga promo.
Namun jangan mudah tergoda jika promo ini pada akhirnya dapat merugikan.
Menurutnya, sah-sah saja jika menggunakan harga promo karena Anda mempunyai kebutuhan yang penting.
“Kalau promo yang Anda gunakan tidak penting seperti promo gadget, ini tidak seharusnya Anda lakukan sebagai sebuah opportunity,” ucap dia.
5. Hindari mengambil dana darurat
Menghindari penggunaan dana darurat penting dilakukan.
Saat kondisi pandemi, maka kita harus menyiapkan dana darurat minimal 3 sampai 6 bulan kedepan.
Ini penting pada situasi tidak pasti saat ini, dan kemungkinan pendapatan terhenti terbuka lebar.
“Anda harus memikirkan penghasilan yang mungkin menurun. Sisihkan 3-6 bulan dana darurat untuk pengeluaran, kalau tiap bulan 3 juta, ya minimal Anda harus memiliki dana Rp 9 juta sampai dengan Rp 18 juta,” katanya.
Baca Juga: Gaji Tak Pernah Cukup? Coba Mulai Pintar Atur Uang dari Hal-Hal Kecil
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR