Setelah itu, Rio kembali melanjutkan perjalanannya sampai di Kabupaten Batang pada Rabu (13/05). Rio melanjutkan perjalanan dan sampai Gringsing pada Kamis (14/05) sore.
"Sampai Gringsing Kamis sore. Saya dijemput dari teman-teman Peparindo, diantar pulang ke Solo. Saya tiba di Solo hari Jumat pukul 08.00 WIB," ungkap dia.
Rio setiap hari menempuh perjalanan sekitar 100 kilometer. Selama di perjalanan, ia selalu berupaya untuk tetap berpuasa. Dia mengatakan, medan yang terlalu berat selama dirinya berjalan kaki adalah di kawasan Karawang Timur sampai Tegal.
"Udaranya sangat panas. Sampai gosong semua kulit saya karena panas," ungkap dia.
Setiap dia singgah di warung makan untuk berbuka puasa ataupun sahur, pemilik warung makan itu selalu tidak mau dibayar.
Mereka iba dengan kondisi Rio yang berjalan kaki dari Cibubur untuk bisa pulang ke kampung halaman.
"Saya pernah ditanya mau ke mana? Saya jawab mau ke Solo. Mereka terkejut. Ada yang minum sampai kesedak. Terus saya mau bayar, pemilik warung tidak mau dibayar," paparnya.
Rio tiba di Solo pada Jumat (15/05) sekitar pukul 08.00 WIB. Ia langsung dibawa ke gedung karantina milik Pemkot Solo di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi untuk menjalani karantina selama 14 hari di gedung tersebut.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR