NOVA.id – Hampir semua warga dunia akan menghadapi apa yang disebut new normal, imbas dari pandemi virus corona.
Menurut Dr. Muhammad Atoillah Isfandiari dr., M.Kes, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya, new normal itu sebuah pola hidup baru yang awalnya terpaksa, lalu kemudian jadi biasa.
Nah, apakah di Indonesia kita mudah menjalani hidup dengan pola new normal?
Atoillah menyebut new normal itu mengandung dua dimensi, yaitu personal dan komunitas.
“Kalau dimensi personal tak mungkin diberi aturan, lebih kepada kesadaran setiap orang. Tapi kalau komunitas, harusnya memang bisa dibuat aturan untuk dipatuhi,” kata Atoillah.
Atoillah mencontohkan, dimensi personal itu misalnya tentang interaksi antar-manusia dan kebiasaan bersalaman saat bertemu.
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR