“Secara konkrit, berikan kesediaan diri untuk membagi porsi perhatian dan kasih sayang Anda. Ingat juga, kemauan mengusahakan ini tidak bisa dilakukan seorang diri, tetapi bersama suami. Pasangan juga perlu belajar menerima bahwa Anda adalah ibu dari anak Anda. Jadi, tidak bisa memonopoli diri Anda,” ujar Pinkan Margaretha Indira, M.Psi pada NOVA.
Ajak pasangan membangun kesadaran bersama, bahwa ketika pasangan menikah dengan kita, maka ia menerima satu paket, yaitu ibu dan anak.
Sehingga, kehadiran anak kandung tidak bisa dibuang atau dikalahkan.
Di samping itu, cobalah meluangkan waktu untuk menciptakan momen berkualitas bersama anak dan pasangan.
Misalnya, dengan bermain bersama, nonton film, atau piknik.
Menurut Pinkan, dengan menyediakan waktu bisa memberi kesempatan bagi pasangan dan anak untuk belajar berkomunikasi, memahami satu sama lain, dan saling menghormati serta bertenggang rasa.
Baca Juga: Benarkah Bertengkar dengan Pasangan Bikin Hubungan Semakin Awet?
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR