Pandemi corona ini membuat Starbucks terpaksa akan menutup hingga 400 kedai di Amerika Serikat (AS) dan Kanada selama 18 bulan ke depan.
Sebagai gantinya, Starbucks akan meluncurkan kedai format baru dan membuat perubahan lainnya.
Melansir TchCruch (10/06), Starbucks akan mempercepat peluncuran konsep kedai baru dengan konsep takeaway atau pickup yang didukung oleh pemesanan daring.
Selain itu, Starbucks juga akan memperluas akses takeaway ke pinggir jalan, drive-thru, dan walk-up counter di kawasan perkotaan padat.
Baca Juga: Kesulitan Atur Waktu Tidur Usai Puasa? Coba Terapkan 3 Tips Ini dan Lihat Sendiri Hasilnya
Penutupan ratusan gerai ini memang membuat Starbucks tak bisa mencapai target pertumbuhan 300 kedai baru di tahun 2020.
Padahal biasanya, Starbucks menutup sekitar 100 kedai di Amerika per tahun karena masa berlaku sewa, pergeseran lokasi, kondisi pasar, dan bukan karena covid-19.
Penutupan kedai ini membuat Starbucks membuat kedai berkonsep takeaway alias pickup, di mana pelanggan tidak akan bisa lagi menikmati produk Starbucks secara dine in.
Menjelang krisis covid-19, Starbucks telah menguji konsep kedai takeaway dalam skala kecil.
Baca Juga: Hindari 5 Jenis Makanan Ini untuk Menu Sahur, Salah Satunya Bisa Sebabkan Penyakit Jantung!
Source | : | Kompas.com,TechCrunch |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR