Paleweri mendirikan bimbel tersebut juga karena hatinya tergugah melihat banyak anak-anak, khususnya dari keluarga tidak mampu tidak bisa ikut belajar online karena tak memiliki ponsel pintar.
Paleweri tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk membangun tempat tersebut, misalnya untuk tenda, kursi, meja, serta fasilitas internet.
Ada lebih dari 80 anak yang setiap hari belajar di TPU Dadi. Mereka berasal dari Kampung Tumpang di Kelurahan Maricaya Selatan dan Kelurahan Mamajang Luar.
Baca Juga: Pilu! Seorang Ibu Ungkap Perilaku Sang Anak yang Hendak Memenjarakannya
"Saya lihat banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak bisa sekolah online. Orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet sehingga saya memasukkan jaringan internet. Setelah ada internet, banyak anak-anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA terpaksa duduk di atas kuburan sambil belajar. Jadi saya bersama warga sekitar kemudian mendirikan tenda dan membuat kursi serta meja," ujar Paleweri saat ditemui Kompas.com, Sabtu (04/07).
Anak-anak tersebut tidak risih ataupun takut dengan situasi belajar di sekitar kuburan.
Mereka sudah terbiasa dengan situasi itu. Anak-anak tersebut bahkan siang dan malam lewat di TPU tersebut.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR