NOVA.id - Salah satu tanda bahwa kita sudah melek finansial adalah memiliki dana darurat.
Sebagai salah satu kiat pintar atur uang, dana darurat memang sangat penting bagi kita dalam menghadapi berbagai kondisi mendesak atau genting.
Misalnya, ketika kita tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau mengalami bencana alam.
Bagi Sahabat NOVA yang belum memiliki dana darurat, mulailah untuk mengumpulkannya dari sekarang.
Namun, setiap orang memiliki besaran dana darurat yang berbeda sesuai dengan statusnya.
Untuk mengetahui berapa besaran dana darurat yang harus disiapkan, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
Dilansir dari Kompas.com, Founder dan CEO Finansialku, Melvin Mumpuni mengatakan bahwa orang yang masih lajang dan yang sudah berkeluarga memiliki besaran dana darurat yang berbeda.
Melvin mengatakan, setidaknya untuk seseorang yang masih lajang atau belum menikah, besaran dana darurat haruslah enam kali lipat dari pengeluaran bulanan.
Sementara, untuk pasangan suami istri, besaran dana darurat adalah sembilan kali lipat dari pengeluaran bulanan.
Adapun untuk pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak, besaran dana darurat yang ideal adalah 12 kali lipat dari pengeluaran bulanan.
"Kenapa kalau menikah dan punya anak minimal 12 bulan? Karena kalau sudah punya anak dan tiba-tiba dipecat, sekolah anakpun tetap harus dibayar, enggak peduli bagaimana kondisi keuangannya," jelas Melvin.
Lebih lanjut, Melvin mengatakan bahwa dana darurat ini harus sudah dikumpulkan oleh seseorang dalam kurun satu tahun setelah dirinya bekerja.
Pasalnya, jika tidak ada dana darurat, ditakutkan akan muncul masalah baru saat seseorang terhimpit berbagai masalah keuangan.
Melvin mengatakan, pencadangan dana darurat ini harus didahulukan sebelum investasi.
Penempatan dana darurat pun harus dilakukan di instrumen-instrumen yang sewaktu-waktu mudah dicairkan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR