"Saya berperan sebagai Taat Pribadi, ini sosok yang mengejar impian dia masih sebatas uang gitu. Jadi dia menilai kesuksesannya itu uang gitu.
"Jadi dia punya background kurang baik hubungannya dengan ayahnya. Itu dia paling benci guru tapi kok bapaknya guru gitu kan.
"Akhirnya karena satu situasi, dia harus menerima pekerjaan ini menjadi guru di tempat bapaknya mengajar, di situlah konflik terjadi," ujar Gading Marten.
"Pak Taat guru sejarah ya," tambah Gading Marten.
Untuk mendalami perannya, Gading Marten pun tak tanggung-tanggung blusukkan ke salah satu sekolah di daerah pinggiran Yogyakarta.
Di ceritakan Gading, ada sebuah sekolah di mana hanya terdapat 1 murid saja dan bayaran sekolah yang tak seberapa.
KOMENTAR