Dilansir dari GridHealth, belum diketahui penyebab pasti dari skoliosis, namun ini bisa terjadi akibat adanya riwayat keluarga, efek kecelakaan, dan kebiasaan buruk dalam berkegiatan.
Kebiasaan buruk yang dimaksud, seperti misalnya: menaruh dompet di saku celana belakang, duduk dengan kaki menyilang, dan menggunakan tas selempang.
Skoliosis biasanya ditandai dengan gejala-gejala, seperti : tulang belakang yang tampak melengkung atau condong ke satu sisi; bahu terlihat tidak rata, tulang bahu, rusuk atau pinggul yang terlihat mencuat di satu sisi; pakaian yang tidak pas dengan postur badan, hingga merasakan sakit pada bagian punggung.
Skoliosis awalnya bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, namun jika dibiarkan akan bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.
Baca Juga: Mudah, Ini 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Otot Leher Terasa Nyeri
Ada dua cara untuk menyembuhkan skoliosis, yaitu:
1. Terapi non-operasi
Terapi non-operasi bisa dilakukan dengan penggunaan penyangga tulang (brace) dan latihan fisik dengan alat fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit.
Penyangga tulang belakang atau brace, dapat berfungsi untuk mengoreksi lengkungan pada tulang belakang, terutama pada penderita skoliosis yang memiliki lengkungan lebih dari 30 derajat.
Penggunaan brace ini tak berlaku selamanya. Setidaknya penderita skoliosis menggunakan brace selama 2 tahun, sebagai patokan.
Baca Juga: Anak Bosan Makan Menu Rumahan? Ini Cara untuk Menyiasatinya
Source | : | tribunnews,Gridhealth |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR