Meski demikian, ia mengaku akan lebih teliti dalam menjaga kondisi fisiknya. Selain itu, pengawasan juga dilakukan oleh tim dokter.
"Jadi saya tidak akan merubah apapun, kecuali lebih introspeksi saja, menghindari pola yang membuat saya sakit, yang sebenarnya bukan karena vaksin, tapi nanti malah tertuding pada vaksin. Jadi kita mawas diri saja," kata nya.
Ia berharap, keterlibatan para pejabat di Jawa Barat sebagai relawan uji klinis bisa membuat masyarakat lebih yakin tentang uji vaksin ini.
Baca Juga: Sambut New Normal, Ridwan Kamil dan Azwar Anas Ungkap Strategi Pariwisata Daerah
Ia pun optimistis hadirnya vaksin ini menjadi titik terang akhir dari pandemi covid-19.
Sebelum jadi relawan uji vaksin virus corona, pria yang sering disapa Emil itu sempat menemui ibundanya untuk meminta nasihat.
"Nasihat dari Ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan, pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya pemimpin yang di depan duluan, baru rakyat belakangan," katanya, dilansir dari Kompas.com, Senin (24/08).
Lebih lanjut, Emil mengatakan bahwa pihak keluarga sempat merasa khawatir terhadapnya.
Baca Juga: Anak Bosan Makan Menu Rumahan? Ini Cara untuk Menyiasatinya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR