"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya.
Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya," ujar Erick dilansir dari Kompas.com dari Antara, Sabtu (05/09).
Meskipun harganya berbeda, Erick Thohir menyatakan bahwa kualitas vaksin akan tetap sama karena telah melalui uji klinis.
Baca Juga: Seorang Ahli Sebut Pandemi Corona di Indonesia Bisa Sampai Akhir Tahun: Sudah Memasuki Fase Kritis
"Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas? Tidak juga, karena semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," jelasnya.
Sementara untuk distribusinya, akan ada 2 skema yang dipertimbangkan, yaitu subsidi pemerintah dan mandiri.
"Apakah ketika vaksin yang menjadi bantuan pemerintah yang murah? Ya enggak juga. Negara hadir untuk rakyat.
Baca Juga: Terdampak Corona hingga Rela Banting Setir, Nassar: Saking Nggak Ada Job Jadi Dagang Donat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR