NOVA.id - Sahabat NOVA pernah digigit semut merah?
Biasanya, gigitan semut merah dianggap lebih menyakitkan dibanding jenis semut lainnya.
Faktanya, semut ternyata tidak bermaksud menggigit, lo.
Mereka hanya ingin mempertahankan diri dari serangan musuh atau makhluk asing dengan menyengat.
Baca Juga: Awas! Penderita Penyakit Ini Sebaiknya Hindari Kumur Air Garam
Dr. John Anthony, MD, seorang dermatologis dari Cleveland Clinic menjelaskan bahwa semut merah mulai menggigit dengan gigi tajam mereka kemudian baru menyengat.
Saat menyengat manusia, semut merah akan melepas racun yang dikenal sebagai piperidine.
Oleh karena itu, hasil sengatan semut merah ini biasanya akan berupa ruam kemerahan dengan sedikit benjolan.
Baca Juga: Alergi Bikin Anak Mudah Tantrum, Ini Cara Tepat Tangani si Kecil!
Untuk penanganan setelah gigitan semut merah ini sebenarnya beragam.
Dimulai dari kompres dengan air dingin atau diobati dengan obat yang mengandung antihistamin.
Namun, bagi beberapa orang, gigitan semut ini malah bisa menjadi sumber alergi, lo.
Baca Juga: Mulai Sekarang, Stop Tidur dengan Rambut Basah karena Bisa Sebabkan 5 Penyakit Ini, Apa Saja?
Tidak main-main, penderita sampai bisa mengalami kesulitan bernapas karenanya.
Penanganan untuk kondisi ini adalah harus segera dibawa ke UGD untuk perawatan medis.
Selain itu, penggunaan EpiPen juga bisa dilakukan jika pasien alergi sudah menyadari adanya gigitan semut merah.
Baca Juga: Ahli Ungkap Anak Bisa Terkena Alergi Susu Sapi, Seperti Apa Gejalanya?
Bagi para penderita alergi gigitan semut merah juga disarankan membawa semprotan anti serangga untuk perlindungan pertama.
Semprotan ini akan mencegah semut merah mendekat ke arah pasien dan menghindari adanya gigitan.
Terutama jika pasien sedang berada di tempat yang jauh dari fasilitas medis.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Health |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR