Ini menunjukkan bahwa dia terinfeksi kembali oleh jenis virus yang bermutasi.
Harapan bahwa infeksi Covid-19 akan memicu antibodi yang memberi perlindungan dalam jangka waktu yang lama sepertinya kecil kemungkinannya untuk terwujud.
Aspek rumit dari virus pernapasan seperti ini adalah virusnya cenderung berevolusi dengan cepat.
Baca Juga: Kemensos Berikan Santunan Senilai Rp15 Juta untuk Keluarga Korban yang Meninggal karena Covid-19
Kita menjadi rentan terhadap infeksi kedua jika kekebalan tubuh berkurang dalam beberapa bulan setelah infeksi, atau virusnya bermutasi sehingga sistem kekebalan tubuh kita tidak bisa mendeteksinya.
Menurut Wakil Direktur Medis di Westmed Medical Group di Purchase, New York, Sandra Kesh, MD, seseorang dengan gejala ringan, kemungkinan respons antibodi lebih lemah, membuat tubuh menjadi lebih rentan.
Di sisi lain, jika ada jenis lain dari virus corona baru yang beredar, virus dapat menghindari antibodi tersebut dan bisa sakit lagi.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR