Dr. Kesh mengatakan, seseorang yang terinfeksi kembali seringkali hanya menunjukkan gejala ringan.
Itu seperti kasus pria di Hong Kong, yang bahkan tidak menunjukkan gejala di infeksi kedua meskipun virusnya berbeda dari infeksi pertama.
Namun, ia mengatakan bahwa jika kita sakit dengan strain yang berbeda, kasusnya menjadi lain.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Serta Ketentuan untuk Penumpang KRL Selama Masa PSBB
Para ilmuwan memastikan bahwa pria Nevada juga tertular strain yang berbeda, dan gejala Covid-19 yang kedua cenderung lebih parah.
"Jadi, apakah mutasi membuat virus lebih ganas, tidak ada yang tahu,” tambahnya.
Sejau ini infeksi ulang tampaknya jarang terjadi, namun menurut Dr. Kesh sebuah penelitian terhadap populasi besar diperlukan.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR