“Karena biasanya banyak diskon, jadi kita bisa berhemat. Saat menggunakan layanan itu, uangnya kan memang ada. Jadi cuma mindahin doang. Kalau uangnya sudah habis, ya berhenti,” kata Tejasari tersenyum.
Tapi pengaruh lainnya, ya itu tadi, dompet digital bisa mengundang kita jadi konsumtif.
Kadang akhirnya, ada atau tidak ada iming-iming penawaran yang menggiurkan, kita tetap saja ketagihan untuk berbelanja dan terus berbelanja — dan sering kali untuk kebutuhan yang bukan mendesak.
Baca Juga: 5 Tips Pintar Atur Uang Bagi Single Parent: Dari Pilih Kebutuhan Hingga Tuntaskan Utang
Parahnya lagi, kita menggunakan layanan dompet digital yang bisa berutang dengan cara menggunakan pembayaran pakai kartu kredit.
“Boros? Ya, mungkin. Kita bisa jadi konsumtif, apalagi jika kita bayar dengan cara berutang. Ini agak bahaya,” ingat Tejasari.
Kepada NOVA, Tejasari mengisahkan salah seorang kliennya yang sempat terjebak pada perilaku belanja online yang negatif.
Baca Juga: Pintar Atur Uang dengan Dana Darurat dan Hindari Utang Konsumtif di Tengah Pandemi
KOMENTAR