NOVA.id - Di antara makanan pokok yang ada di Indonesia, mi instan dan nasi adalah makanan yang paling banyak ditemui di Indonesia.
Bagi masyarakat Indonesia, jika tak ada persediaan nasi mereka akan lebih memilih mie instan sebagai pengganti konsumsi karbohidrat.
Namun, bagi kita yang sedang menjaga berat badan, memilih di antara kedua jenis makanan ini bisa jadi cukup sulit karena keduanya gampang bikin gemuk.
Sebenarnya yang mana yang lebih cepat bikin gemuk dan harus dihindari ketika sedang menurunkan atau mempertahankan berat badan?
Mi instan dan nasi berasal dari biji-bijian olahan.
Keduanya sama-sama berfungsi sebagai sumber karbohidrat.
Baca Juga: Bahaya! Ini Dampak Buruk Makan Mi Instan Campur Nasi Putih yang Mematikan
Karbohidrat adalah bagian penting dalam menu makanan sehari-hari untuk menyediakan energi utama tubuh.
Tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula, yang selanjutnya digunakan sebagai energi dalam tubuh.
Tanpa karbohidrat, tubuh bisa lemas tak bertenaga.
Baca Juga: Bagaimana Cara Makan Mi Instan yang Tepat? Ini Penjelasan Menurut Dokter
Baik mi dan nasi, keduanya sama-sama karbohidrat yang dibutuhkan yang bisa kita pilih salah satu dalam sekali makan (sebaiknya tidak dimakan bersamaan, misalnya mi instan pakai nasi putih).
Satu bungkus mi instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75-90 gram.
Jumlah kalori sebungkus mi pun akan berbeda-beda, umumnya sekitar 350-500 kalori.
Jika dilihat dari ukuran rata-ratanya, mi instan yang beratnya 85 gram mengandung:
Sedangkan jika kita mengambil secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka kandungannya:
Baca Juga: Sushi Nasi Goreng, Sajian Unik dan Nikmat yang Cocok Lengkapi Akhir Pekan
Dari nilai-nilai tersebut, jika keduanya sama-sama diolah tanpa tambahan minyak atau zat yang mengandung kalori lain, maka mi instan menjadi makanan yang lebih berat dibandingkan nasi.
Artinya, dengan jumlah porsi yang sama, sebungkus mi instan menyumbang lebih banyak jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat untuk tubuh.
Dilansir dalam laman NHS UK, salah satu faktor yang membuat berat badan meningkat adalah konsumsi makanan yang tinggi kalori, khususnya lemak dan gula.
Berdasarkan nilai gizi yang sudah dibandingkan tersebut, itu berarti mi instan bisa menumpuk kalori, lemak, dan gula yang lebih banyak dibanding nasi.
Maka, kemungkinan mi bisa meningkatkan berat badan lebih cepat.
Akan tetapi, tentunya ini akan terjadi jika kamu mengonsumsinya tanpa diiringi dengan aktivitas fisik yang sepadan.
Baca Juga: Makanan Pengganti Nasi yang Cocok untuk Diet, Bisa Membantu Turunkan Berat Badan!
Jadi, sebaiknya kalau tidak ingin kegemukan makan yang mana?
Sebenarnya, makan nasi dan makan mi tidak ada yang dilarang.
Yang harus menjadi pertimbangan adalah jumlah yang dimakan dan bagaimana cara pengolahannya.
Baca Juga: Mie Telur Keju yang Asyik Jadi Camilan Saat Bersantai, Bikin Nagih!
Meskipun nasi menyumbang kalori, lemak, dan gula yang lebih kecil, jika porsinya berlebihan dan ditambah lauk pauk berisi aneka ragam gorengan, nasi bisa juga cepat membuat gemuk.
Sebaiknya hindari konsumsi mi instan setiap hari karena berisiko memengaruhi tekanan darah.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Mengetahui Daging Ayam yang akan Kita Masak Baik atau Buruk
Sebungkus mi instan bisa mengandung 900-1.700 mg natrium.
Padahal batas asupan natrium per hari orang dewasa saja 1.500 mg.
Jika setiap hari makan mi instan, berapa banyak natrium yang akan terkumpul dalam tubuh? Kebanyakan natrium bisa memicu kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Baca Juga: Salah Memotong Buah Bisa Hilangkan Kandungan Nutrisi di Dalamnya! Bagaimana Bisa?
Terpenting, jika tidak ingin cepat gemuk dan tetap sehat, tambahkan sumber karbohidrat lain dalam menu makan yang kaya akan serat seperti sayur dan buah-buahan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
KOMENTAR