"Selama hamil ibu membutuhkan zat gizi makro dan protein untuk mendukung tinggi badan calon buah hati dan asupan kalori untuk berat badannya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, dapat berdampak pada bayi lahir dengan berat badan rendah dan beresiko stunting di kemudian hari jika nutrisinya tidak dikejar selama 2 tahun pertama,” jelas Juwalita.
Menurut Juwalita, stunting adalah kondisi malnutrisi kronis, dan tidak dapat diatasi lagi setelah anak memasuki usia 2 tahun, dan hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan anak.
Anak yang mengalami stunting akan mengalami berbagai masalah kesehatan mental maupun fisik yang berlaku seumur hidup, serta tak dapat dipulihkan.
Baca Juga: ASI Eksklusif Dua Tahun Penuh: Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Cegah Stunting pada Anak
Erlina Juwita selaku financial planner mengatakan bahwa penting untuk melakukan investasi gizi untuk anak, yaitu dengan cara pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan.
"Pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan adalah termasuk investasi bagi masa depan, karena jika orang tua tidak memperhatikan aspek ini, dampaknya akan besar di kemudian hari bagi kondisi keuangan keluarga baik dalam jangka pendek maupun panjang," jelas Erlina.
Menurutnya, jika kita berinvestasi pada makanan bergizi, itu akan bermanfaat bagi orangtua dan keturunan mereka di masa depan.
Baca Juga: Soroti Angka Stunting hingga Kematian Ibu dan Bayi, Jokowi: Tugas Besar Kita di Situ!
KOMENTAR