Plastik jenis PET seperti yang dipakai botol dan galon Le Minerale paling mahal harganya dan paling bernilai untuk didaur ulang. Hasilnya adalah barang-barang komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti polyester, dacron sintetis, geotextile, bantal, baju winter, kancing.
Plastik PET dapat didaur ulang hingga 50 kali dan menghemat bahan baku produksi.
“Tren permintaan ekspornya terus naik. Karena itu kami menghimbau masyarakat melakukan pemilahan sampah dari rumah, bekerja sama dengan bank sampah atau petugas pemilahan sampah, agar plastik tersebut menjadi sumber ekonomi berkelanjutan,” tegas Christine Halim Ketua Umum ADUPI.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Drama Korea Terbaru dari Viu di Bulan Oktober Ini
Oleh karena itu, Le Minerale bekerjasama dengan ADUPI dan IWP (Indonesian Waste Platform) untuk melakukan gerakan sinergi mengurangi sampah plastik dan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang bermanfaat.
“Kerja sama ini akan terus membesar dan bekerja sinergis, bukan hanya mengelola plastik sampah kemasan Le Minerale tapi juga merek-merek lain. Dengan pendekatan ekonomi sirkular, sampah plastik yang semula kita pandang sebagai masalah justru mendatangkan rejeki dan berkah. Karena selain menjaga lingkungan, dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat,” imbuh Febri Hutama, Sustainability Manager Le Minerale.
IWP bertugas melakukan edukasi kepada masyarakat Pulau Komodo, serta mengumpulkan dan memilah sampah plastik.
Baca Juga: Bisa Bikin Sendiri di Rumah, Ini Cara Buat Minyak Kemiri untuk Rambut
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR