NOVA.id – Telah hadir sejak 1982, Meccaya Pharmaceutical sebagai perusahaan farmasi dengan spesialisasi bidang dermatologis kita kenal lewat Salep Kulit 88 dan Krim Antijamur 88.
Beragam penghargaan yang diraih Brand 88 membuat Meccaya Pharmaceutical diklaim sebagai perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang berdedikasi di bidang farma dermatologis.
Sesuai dengan visi dan misi serta tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat untuk menjalankan program CSR, Meccaya turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial terutama di lingkungan sekitar perusahaan.
Saat pandemi covid-19 muncul dan memberikan dampak terhadap masyarakat, Meccaya hadir dengan berbagai kegiatan peduli lingkungan dan pencegahan penularan covid-19.
Berbagai aktivitas CSR perusahaan dan partisipasinya dalam memerangi pandemi Covid-19 membuat Meccaya mendapatkan penghargaan Indonesia Top Corporate Social Responsibility of The Year 2020 pada Juni silam.
Meccaya dengan semboyan TogetherWeCAN pada 15-17 September 2020 kembali melakukan aktivitas CSR (Corporate Social Responsibility) bekerja sama bersama Polsek Tambun, Babinsa Koramil 01 Tambun, dan berbagai elemen masyarakat lainnya secara bersama menyalurkan donasi dalam bentuk APD , hand sanitizer, disinfektan, hingga pembagian sembako dan suplemen Herbamuno ke beberapa tempat seperti RS Kartika Husada, Puskesmas Tambun, Polsek Tambun, Babinsa Koramil, Kantor Kecamatan Tambun Selatan, dan Kantor Kelurahan Setiadarma.
Selain itu Meccaya juga memberikan donasi sembako berupa susu, beras, dan berbagai makanan kering ke Yayasan Yatim Piatu Rahmansyah.
Baca Juga: Sukses Digelar, Inilah Keseruan Kelas Pintar Atur Uang saat Resesi Allianz x NOVA
Ricky Surya Prakasa, President Director Meccaya Pharmaceutical, menyampaikan akan pentingnya untuk disiplin protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Beberapa cara ini harus dilakukan secara disiplin bersama.
Di lingkungan perusahaan, protokol kesehatan ini telah diterapkan dengan asas kebersamaan dengan semboyan #TogetherWeCAN.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-5, JOOX Gelar Rangkaian Acara Spesial
“Untuk memfasilitasi tujuan tersebut setiap hari Senin kami sediakan waktu 30 menit untuk melakukan apel bersama dengan senam pagi bersama selama 15 menit dan diteruskan dengan 15 menit briefing seputar pemahaman, kewaspadaan, dan kedisiplinan bersama seputar kondisi pandemi Covid-19 yang berkembang, “ papar Ricky.
Ricky melanjutkan, “Selama 30 menit tersebut kita gunakan secara efektif sebagai sarana komunikasi bersama sekaligus meningkatkan kebugaran dan asupan vitamin D alami sebagai ketahanan tubuh yang berelasi dengan tingkat keparahan covid-19 sesuai anjuran yang pemerintah sampaikan.”
Yulia Anis, Regulatory & Compliance Head MECCAYA Pharmaceutical, menambahkan bahwa tingginya tingkat penularan di perkantoran dan pabrik belakangan ini banyak terjadi pada saat kita tidak berdisiplin protokol kesehatan.
Baca Juga: Dukung Industi Fashion, Kemenkop Gelar Festival Online Adiwarna Nusantara
Terutama pada waktu makan siang di saat kita tidak mengenakan masker, tentunya ini memiliki risiko penularan yang sangat tinggi.
Kita harus meningkatkan kewaspadaan bersama pada saat jam istirahat dan makan siang.
“Pada saat kita makan siang baiknya di tempat yang yang tidak ramai atau dilakukan di meja kerja masing-masing di masa pandemi ini, atau di meja yang telah dipasang partisi atau sekat pembatas khusus. Dengan berdisiplin memakai masker dan kewaspadaan pada saat kita makan siang akan mengurangi risiko penularan di tempat kerja atau kantor terutama,” himbau Yulia.
Tia Oktaviani dari Tim Meccaya Tanggap Covid-19 mengungkapkan bahwa di lingkungan perusahaan MECCAYA pun telah menggunakan teknologi berbasis plasmacluster yang efektif menonaktifkan virus airbone (penyebaran virus melalui udara).
Baca Juga: Jadi Penutup, Konser Surat Dari Timur Buat Penonton Teringat Glenn Fredly
Tia menjelaskan bahwa dengan memasang unit plasmacluster di AHU system atau terpisah dapat secara continous membantu mengatasi virus airborne (SARS-CoV-2) yang mengancam di ruangan tertutup.
Seperti yang sudah diberitakan World Health Organization beberapa minggu lalu menyatakan bahwa penyebaran dan penularan virus corona (SARS-CoV2) bisa terjadi secara airborne atau melalui udara, dapat diartikan virus corona (SARS-CoV2) mampu bertahan cukup lama di udara dan risiko terjadi penularan di dalam ruang tertutup menjadi sangat tinggi.
Untuk mengurangi tingginya risiko penularan di ruang tertutup, pemilik gedung disarankan melakukan evaluasi kondisi sirkulasi disetiap ruangan dan mitigasi risiko bahaya virus airborne yang menjadi penyebab utama penularan Covid-19.
Baru-baru ini penelitian yang dilakukan di negara Jepang dan Inggris mempublikasikan hasil penelitian akan efektivitas teknologi Plasmacluster yang mampu menonaktifkan virus airborne lebih dari 90% hanya dalam 30 detik.
Baca Juga: Bertabur Musisi Hits, Konser Generasi 90-an Melankolia Bangkitkan Nostalgia Penonton
Plasmacluster sendiri sudah lama dan banyak digunakan seperti di rumah sakit, sarana transportasi umum, mobil, dan bahkan sebagai unit air purifier diruang tamu.
“Di perusahaan farmasi seperti kami adanya aturan CPOB mengharuskan ruang produksi yang tertutup untuk menghindari kontaminasi silang, dan sirkulasi udara yang menggunakan HVAC sytem dengan HEPA filter. Penambahan Plasmacusters memberikan solusi yang tepat, efektif, dan hemat biaya seperti halnya disinfektasi terhadap virus airborne tapi secara continous sepanjang jam operasi perusahaan sebagai mitigasi pengurangan risiko penularan di ruang tertutup,“ ungkap Tia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR