NOVA.id - Hampir 9 bulan lamanya Indonesia berada di massa pandemi Covid-19.
Demi untuk mengurangi potensi penyebaran virus, kita "dipaksa" untuk tinggal di rumah saja. Akibatnya, banyak orang yang merasa stres dengan keadaan baru ini.
Tak cuma masalah kesehatan mental saja yang dirasakan banyak orang, tetapi juga terjadi pelemahan ekonomi di masa pandemi ini.
Baca Juga: Merintis Usaha dari Hobi, Bagaimana Cara Memulainya?
Hal tersebut terjadi karena penurunan pendapatan atau kehilangan sumber mata pencaharian.
Kondisi ini tentu tak bisa terus diratapi. Selain waktu terus berjalan, berpangku tangan pun tak akan memperbaiki situasi.
Lebih baik cari peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan cara yang mudah.
Baca Juga: Yuk Tetap Jalani Hobi dari Rumah Walau di Masa Pandemi, Begini Caranya
Salah satunya dengan memanfaatkan skill maupun hobi yang Sahabat NOVA senangi.
Jadikan hobi sebuah peluang usaha. Misalnya saja, memasak atau berkebun. Keduanya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kreasi yang unik dan menarik bagi para pembeli.
Namun, sebelum memulai berbisnis dari hobi, ada baiknya Sahabat NOVA memahami terlebih dahulu bagaimana cara berbisnis dan mengelola keuangan dengan baik.
Baca Juga: Hobi Menonton Film Horor? Ternyata Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Menyadari kondisi tersebut, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli berkolaborasi dengan NOVA yang merupakan bagian dari Grid Network, menggelar webinar dengan tema “Hati Senang, Duit Datang: Kembangkan Hobi Jadi Usaha” yang diadakan pada Senin, 26 Oktober 2020.
Rista Zwestika Certified Financial Planner, Sunita Bhagchandani Founder of Jamu Mbak Suni, dan Silven Parlina, Allianz Lifechanger didapuk sebagai narasumber pada webinar kali ini.
Acara dimulai dengan materi dari Rista Zwestika yang mengajak para peserta untuk selalu melihat peluang yang ada di tengah gelombang resesi yang mengancam Indonesia.
Baca Juga: Ini 4 Tips Pintar Atur Uang untuk Hadapi Pasangan Boros karena Hobi
"Kalau misalnya tadi ditanya, 'mbak di kondisi saat ini ada peluang nggak sih yang kita dapetin?'
"Oke, Sahabat NOVA dan Teman Allianz, kita reminder ulang bahwa kita juga pernah mengalami resesi di tahun 98. Tapi, kondisinya berbeda dengan 2020. Kalau tahun 98, kita nggak bisa ngapa-ngapain, mencekam banget dan penuh ketakutan.
"Tapi lihat tahun 2020, ada peluang yang bisa kita dapetin. Kenapa? Karena sebenarnya, dalam kondisi darurat bahkan kondisi resesi sekalipun, bukan berbicara tentang orang yang banyak duitnya atau orang kaya atau orang yang banyak asetnya yang bisa bertahan, tetapi orang yang bertahan dan menang dalam kondisi darurat bahkan kritis adalah orang yang berani melakukan perubahan dan berani melihat peluang. Itu dulu kuncinya," buka Rista pada webinar kali ini.
Baca Juga: Tarik Keuntungan dari Bisnis Ikan Cupang, Segini Modal yang Harus Dikeluarkan
Tak cuma itu, Rista Zwestika juga menekankan untuk memupuk keberanian dan menghilangkan rasa insecure atau rasa "tidak aman" dalam diri.
"Masyarakat kita itu terlalu insecure sama diri sendiri. Makanya, benar ada pepatah yang bilang, bahwa yang menghambat Anda untuk sukses adalah diri sendiri.
"Padahal sebenarnya diri sendiri itu harus kita 'hey, ayo ada peluang apa yang bisa kita kerjain'. Harus berdamai dengan diri sendiri," tandas Rista Zwestika.
Salah satu yang "jeli" lihat peluang adalah Sunita Bhagchandani, Founder of Jamu Mbak Suni. Ini juga didasari oleh hobinya yang senang minum jamu.
Baca Juga: Jadikan Masak Sebagai Hobi di New Normal? Coba 5 Resep Anti Gagal Ini
Sunita bercerita jika usaha jamu tradisional yang dirintisnya dari sejak kuliah ini berawal dari kebiasaannya di rumah.
Besar di keluarga berdarah Solo dan India, Sunita mengatakan meminum ramuan rempah tradisional sudah menjadi kebiasaan. Bahkan, di zaman sekarang ini, Sunita merasa kesulitan mendapat jamu yang sesuai seleranya.
Hal ini juga yang semakin mendorong Sunita untuk memproduksi jamu, bahkan menjualnya.
Baca Juga: Kembangkan Hobi di Era New Normal: Stres Hilang, Uang Bisa Datang
"Kalau menurut aku di era digital ini, itu sangat gampang untuk memasarkan suatu produk ya. Jadi nggak perlu yang pakai modal telalu gede.
"Jadi kayak pasang ads di instagram aja cukup seratus ribu deh untuk beberapa hari itu menurutku udah lumayan banget efeknya.
"Balik lagi, kita juga harus kayak penampilannya dari instagram itu juga emang harus baik, menarik, jadi orang kan bisa tertarik.
Baca Juga: Hobi Pelihara Ikan Saat New Normal? Manjakan dengan buat Aquascape!
"Sejauh ini aku pasang ads di Instagram, terus abis itu influencer. Influencer yang aku maksud di sini tuh nggak cuma artis-artis yang followers banyak. Tapi influencer itu bisa dari sirkel kecil kita aja kayak temen-temen deket.
"Jadi, misalnya kita kirim lah produk baru untuk mereka suruh cobain atau promosiin ke mereka. Nanti kan otomatis mereka akan ngepost.
"Dari hal-hal kecil aja dan sewaktu teman kita ngepost itu kelihatan real-nya. Nggak perlu yang kayak dibayar yang kelihatannya dibuat-buat.
Baca Juga: Jalankan Hobi yang Dibayar, Jadi Content Creator Saat New Normal yuk!
"Jadi orang-orang akan tahu kok. Hal kecil kayak gitu tuh impact-nya gede, dibandingin kita ngeluarin biaya yang gede banget untuk selebgram sementara kita masih baru," tandas Sunita.
Selain itu, Silven Parlina, Allianz Lifechanger juga menceritakan soal hobi menjadi peluang bisnis.
"Saya termasuk yang bingung (dengan hobi), jujur. Sebenarnya, hobi saya apa sih? Dibilang masak, juga nggak terlalu hobi. Dulu teknologi nggak booming kayak sekarang.
"Jadi waktu itu saya menemukan Allianz ini. Di sini mengatakan kalau kita tekun, ketika kita melakukan usaha kita, apapun itu ya, pekerjaan kita dengan tekun, dengan serius, eh ternyata bisa lo dari situ kita menemukan hobi atau passion kita itu.
"Maksudnya gimana nih? Contoh, salah satu hobi saya kan membaca buku nih. Eh, ternyata dengan saya bergabung di Allianz, menjadi lifechanger, salah satu yang menyenangkan ya begini ya bisa sharing ke teman-teman semua, ke calon nasabah saya ataupun tim partner saya,
"oh ternyata dari hobi saya yang baca buku, saya bisa lo menyalurkan ilmu, pengetahuan, wawasan yang saya dapat dari buku itu," ujar Silven.
Selain itu, Silven juga mengatakan jika ia banyak belajar dari pandemi Covid-19. Menurutnya, di masa pandemi ini semua tengah melambat, terlebih dari segi ekonomi.
Karena hal ini menjadi waktu untuk membenah diri dan menjadi kesempatan untuk belajar lagi.
"Persiapan dulu, baru ada peluang. Dan jangan lupa ada action. Jangan takut gagal," tandas Silven.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
KOMENTAR