NOVA.id – Belakangan ini, beberapa bioskop sudah mulai beroperasi kembali.
Meski begitu, masih banyak yang ragu karena bioskop dianggap masih berisiko menularkan Covid-19.
Dr. Hermawan Saputra, ahli kesehatan masyarakat dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), menyebut ada beberapa faktor yang membuat bioskop berisiko tularkan Covid-19.
Baca Juga: Bioskop Buka Lagi di Jakarta, Simak Panduan Protokol Kesehatannya
Menurut Hermawan, bioskop di Indonesia kebanyakan tak memiliki gedung sendiri. Mereka biasanya ada di dalam mal dan terhalang oleh berlapis-lapis dinding ruangan dengan dunia luar.
“Oleh sebab itu, ruangan bioskop sulit mendapatkan sirkulasi udara yang baik,” kata Hermawan kepada NOVA beberapa waktu lalu.
Untuk mengatasinya, Hermawan menyarankan kita untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker, melakukan social distancing, dan menjaga kesehatan diri dengan baik.
Baca Juga: Sebelum Nonton di Bioskop Lagi, Ini 7 Hal Penting yang Harus Dilakukan
Hal itu penting dilakukan, karena bioskop merupakan ruangan yang tertutup rapat, dengan suhu ruangan yang cukup rendah, antara 15-20 derajat celcius.
“Dalam temperatur ini, droplet dari orang yang batuk atau bersin dapat bertahan lebih lama di udara,” tambah Hermawan.
Selain itu, kata Hermawan, pengelola bioskop pun perlu melakukan desinfektan secara berkala untuk memastikan kebersihan ruangan.
Baca Juga: Periode PSBB Transisi, Pemprov Beri Izin Bioskop Beroperasi Kembali
Desinfektan bisa dilakukan lewat pencahayaan (disinfeksi melalui UV-C) dan udara (menggunakan air purifier).
Tak cuma itu, sistem pembelian tiket yang tak memerlukan kontak langsung dengan orang lain perlu dilakukan, karena bisa menjadi sumber penyebaran virus.
Hermawan menyebut, bagaimana pun bioskop memang salah satu jenis ruangan yang cukup berisiko menularkan Covid-19.
Selain bioskop, rumah sakit dan perkantoran juga berpotensi menularkan virus corona.
“Seperti kita ketahui, sumber kasus Covid-19 terbesar muncul dari dalam ruang, seperti rumah sakit,” tukas Hermawan.
Hermawan menjelaskan, penularan di rumah sakit sering terjadi di ruang operasi tempat prosedur invasif dilakukan. Makanya banyak tenaga medis menjadi korban Covid-19 di dalam rumah sakit.
Baca Juga: Lakukan Pencegahan Corona, Bioskop di Jakarta akan Tutup Selama 2 Minggu
Sementara gedung perkantoran juga jadi beberapa cluster besar, karena ruang-ruang tersebut tertutup rapat.
“Ada risiko tinggi penularan di ruangan tertutup, bahkan dengan AC karena udara di dalam ruangan tidak mengalir. Itulah mengapa sirkulasi dan penyaringan udara menjadi penting di tempat-tempat seperti ini,” jelas Hermawan.
Nah, dengan mengetahui tempat-tempat yang berisiko menularkan Covid-19, kita bisa mengantisipasinya dengan lebih baik.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR