NOVA.id – Sudah tak bisa dimungkiri lagi kalau kecakapan dalam berbahasa Inggris menjadi penting untuk masa depan kita.
Dengan menguasai Bahasa Inggris dengan baik, kita pun akan mudah mengejer peradaban dunia, terutama dari segi pendidikan.
Tak hanya itu, kecakapan dalam menguasai Bahasa Inggris juga bisa dipakai untuk dunia kerja.
Baca Juga: Alternatif Tempat Kerja Aman Selain di Rumah, Bisa Harian Bahkan Menginap
Nah, pada 18 November lalu, EF Education First merilis EF English Proficiency Index (EF EPI) edisi tahun 2020 yang menganalisis data 2,2 juta orang bukan penutur asli bahasa Inggris dari 100 negara dan wilayah.
Tahun ini, Belanda tetap menduduki posisi pertama, sedangkan Denmark dan Finlandia menyusul di posisi kedua dan ketiga.
“Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara, dan EF EPI memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam mengevaluasi dan memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah mereka,” terang Dr. Christopher McCormick, EF Executive Vice President for Academic Affairs.
Baca Juga: Ulang Tahun, Shopee Gelar Promo 12.12 Birthday Sale dan Pamer Inovasi
EF EPI menggunakan nilai tes dari EF SET, tes Bahasa Inggris standar yang tersedia secara gratis pertama di dunia.
EF SET telah digunakan di berbagai negara oleh ribuan sekolah, perusahaan, dan pemerintah untuk tes berskala besar.
Berikut temuan utama EF EPI 2020:
- Dampak penggunaan Bahasa Inggris dalam berjejaring tidak pernah sebesar ini.
Semakin banyak orang yang bertutur dalam bahasa Inggris, maka semakin bermanfaat pula Bahasa Inggris bagi individu, bisnis, maupun negara untuk dapat mengakses sumber daya dan peluang.
Baca Juga: Dorong UMKM Milenial, Karya Kreatif Indonesia 2020 Seri Ketiga Dimulai
- Meskipun kecakapan bahasa Inggris Eropa secara konsisten kuat, kecakapan 27 dari 33 negara di benua tersebut mengalami peningkatan sejak tahun lalu.
Kecakapan bahasa Inggris Rusia telah membaik sehingga negara ini kembali masuk ke dalam kelompok kecakapan Sedang, setelah tahun lalu sempat merosot ke kelompok kecakapan Rendah.
- Kesenjangan terbesar antara peraih nilai tertinggi dan terendah, dari seluruh kawasan, terdapat di Asia.
China terus memperlihatkan peningkatan, sementara India menurun dari kecakapan Sedang ke Rendah.
Baca Juga: Mari Ajak Anak Kita Mengikuti Lomba Mewarnai Online Se-Indonesia Ini
-Tren peningkatan Amerika Latin terus berlanjut, walaupun Meksiko mengalami penurunan yang signifikan.
-Rata-rata keseluruhan Afrika meningkat secara signifikan, tetapi kesenjangan antara negara dengan kecakapan tinggi dan negara dengan kecakapan rendah tetap lebar.
Sebagian besar negara di benua ini masih belum memiliki data tes Bahasa Inggris yang dapat dimasukkan ke dalam EF EPI.
Baca Juga: Kupas Persoalan Perempuan, IBCWE dan KPPPA akan Gelar Diskusi Virtual
-Di seluruh dunia, orang-orang berusia 26–30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi.
Namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18–20 tahun—menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
-Sektor pemerintah, pendidikan, dan kesehatan berada di urutan terbawah dalam peringkat industri.
Persaingan di sektor swasta mendorong banyak perusahaan secara aktif mengutamakan kecakapan bahasa Inggris dan berinvestasi dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
Baca Juga: Mari Rayakan Hari Bapak Bersama Sasa Lewat Tayangan Inspiratif Ini
Lihat postingan ini di Instagram
- Jika dibandingkan dengan sektor swasta, kemampuan bahasa Inggris di sektor publik tertinggal jauh.
Untuk pertama kalinya, Armenia, Tajikistan, dan Rwanda memiliki data yang cukup untuk dimasukkan ke dalam EF EPI.
Tahun ini, skala penilaian EF EPI berganti menjadi 800 poin untuk menghindari kebingungan dari skala sebelumnya yang menyerupai persentil.
Seiring dengan penggunaan skala baru ini, penjelasan tentang konversi nilai EF EPI ke Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) turut disertakan di dalam laporan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR