NOVA.id - Sampai saat ini, perdebatan mengenai efektivitas penggunaan masker sebagai alat pelindung diri dari paparan virus tak kunjung usai.
Bahkan beberapa waktu lalu, sebuah riset yang dilakukan sekelompok peneliti di Denmark menyebutkan bahwa penggunaan masker tidak efektif dalam mencegah infeksi Covid-19.
Sontak, hal tersebut menuai kecaman dari berbagai kalangan. Salah satunya, Mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Thomas Frieden
Thomas menanggapi langsung penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine (AIM) tersebut.
"Meskipun tidak ada strategi tunggal yang dapat mengendalikan pandemi, penggunaan masker yang meluas di masyarakat dapat mengurangi penyebaran virus," tulis dia.
Baca Juga: Tubuhnya Langsing Setelah Melahirkan, Ini Tips Diet Kareena Kapoor yang Bisa Dicoba
Ia juga mengatakan, Masker N95 lebih baik dari masker bedah. Masker bedah lebih baik dari kebanyakan masker kain.
“Lalu, masker kain lebih baik daripada tidak menggunakan masker sama sekali," tegas Thomas.
Tak hanya Thomas, para kritikus lain pun menyebut penelitian tersebut terjadi banyak kejanggalan bahkan adanya masalah.
Salah satunya, riset tersebut hanya bergantung pada tes di rumah yang dilaporkan pasien ketika tingkat infeksi masih rendah di Denmark. Selain itu, pada saat yang sama tindakan mitigasi lainnya pun telah dilakukan.
Baca Juga: Jangan Takut, Begini Cara Aman Donor Darah Saat Pandemi Covid-19
Subyek tes dibagi menjadi dua kelompok, dengan satu kelompok diminta memakai masker, sedangkan yang lain diminta tidak memakai masker.
Dari 4.862 yang menyelesaikan penelitian, 42 pemakai masker dan 53 yang tidak memakai masker tertular virus corona pada setiap kelompok.
Mereka yang terinfeksi mewakili 1,8 persen pemakai masker dan 2,1 persen dari kelompok kontrol, dengan hasil yang dianggap tidak signifikan secara statistik.
Peneliti dari University of Copenhagen yang melakukan penelitian itu menemukan hasilnya tidak meyakinkan. Kendati demikian, mereka tetap mencatat bahwa memakai masker tampaknya tidak mengurangi tingkat infeksi.
Kesimpulan dari penelitian Denmark itu sangat bertentangan dengan semakin banyaknya bukti dari penelitian lain, yang mendukung pemakaian masker sebagai cara terbaik untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: 4 Strategi Pintar Atur Uang untuk Bertahan di Masa Pandemi Covid-19
Melansir dari Kompas.com (21/11/2020), sebuah laporan dari CDC yang dirilis minggu lalu juga mengungkapkan hal serupa. Disebutkan, penggunaan masker tidak hanya melindungi masyarakat umum dari penularan, tetapi juga melindungi pemakainya.
Pada bulan September, Direktur CDC Robert Redfield mengatakan kepada para senator, penggunaan masker menawarkan setidaknya beberapa perlindungan bagi semua pemakainya.
"Kami memiliki bukti ilmiah yang jelas terkait penggunaan masker. Saya mungkin akan mengatakan masker ini lebih terjamin untuk melindungi saya dari Covid-19 dibandingkan vaksin," ujar dia.
"Sebab vaksin imunogenisitasnya mungkin 70 persen, dan jika saya tidak melakukannya saya tidak mendapat respons imun. Vaksin mungkin tidak akan melindungi saya lebih dari itu, tapi masker akan melindungi saya," tegas Robert.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Bisa Dipesan Secara Mandiri, Bagaimana Caranya?
Hal senada juga diungkapkan, Direktur National Institutes of Health (NIH), Francis Collins, mengatakan, masker sebagai instrumen medis yang menyelamatkan nyawa dan bukan pelanggaran terhadap kebebasan pribadi.
Francis menekankan perlunya 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak yang aman, dan menuci tangan dengan bersih dalam konteks preventif infeksi Covid-19.
Untuk itu, Sahabat NOVA di rumah jangan sampai abai akan protokol kesehatan dengan selalu menerapkan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Masker Disebut Tak Efektif Lindungi Diri dari Covid-19 Benarkah?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR